Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024, Rosan menuturkan bahwa Indonesia menargetkan pertumbuhan investasi rata-rata 16,75 persen per tahun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, sehingga membutuhkan investasi Rp13.528 triliun hingga 2029 mendatang.
”Ini adalah tugas yang tidak mudah, dan dalam kesempatan ini kami juga ingin melaporkan bahwa pada sampai 2024 Januari sampai September, kita sudah mencapai kurang lebih 76,45 persen pencapaian investasi atau kurang lebih Rp 1.261,43 triliun (dari target investasi tahun 2024 senilai Rp 1.650 triliun) yang mana kontribusi di luar Pulau Jawa itu kurang lebih mencapai 50,34 persen,” kata Rosan dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat 13 Desember 2024.
Rosan menyampaikan, untuk keluar dari jebakan middle-income trap, pemerintah memperkuat peran Kementerian Investasi melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 184 Tahun 2024 tentang Kementerian Investasi dan Hilirisasi.
Dengan mandat baru yang mencakup hilirisasi, kementerian ini diharapkan dapat mengoordinasikan hilirisasi investasi strategis untuk mempercepat transformasi ekonomi dan meningkatkan daya saing global, dengan upaya kolaborasi lintas sektor.
Menteri Rosan menegaskan pentingnya hilirisasi sebagai fondasi transformasi ekonomi. Menurutnya, hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah tetapi juga membangun daya saing dan kemandirian ekonomi nasional.
Rosan juga menanggapi isu strategis, termasuk percepatan penyelarasan tugas dan fungsi hilirisasi di daerah, penyesuaian (inpassing) jabatan fungsional penata kelola penanaman modal di pusat dan daerah, serta implementasi mekanisme fiktif-positif dalam perizinan berusaha berbasis risiko.
Dalam mendukung hilirisasi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM sendiri juga telah menyusun Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang merupakan sebuah panduan komprehensif yang dirancang untuk mengakselerasi transformasi struktural Indonesia dari sekadar pengekspor bahan mentah menjadi pemain utama dalam rantai pasok global.
Dokumen ini mencakup 28 komoditas strategis dari delapan sektor utama: mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
Peta Jalan ini ditargetkan menarik investasi senilai 618 miliar Dolar AS hingga 2040, meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 235,9 miliar Dolar AS, menciptakan lebih dari 3 juta lapangan kerja baru, dan mendorong nilai ekspor hingga 857,9 miliar Dolar AS.
BERITA TERKAIT: