Dikutip dari
Reuters, minyak mentah Brent ditutup naik 71 sen, atau 0,95 persen pada 75,63 Dolar AS per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 67 sen atau 0,93 persen, menjadi 72,36 Dolar AS.
Sebelumnya pada Rabu, 6 November 2024, terpilihnya mantan Presiden Donald Trump telah memicu aksi jual yang mendorong harga minyak turun lebih dari 2 Dolar AS di tengah menguatnya mata uang Amerika.
"Harga mendapat dukungan karena ekspektasi bahwa pemerintahan Trump yang baru akan memperketat sanksi terhadap Iran dan Venezuela," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.
Hal ini, katanya, dapat mengurangi pasokan minyak di pasar.
"Pasar sekarang tengah mengamati kebijakan apa yang mungkin diambil Donald Trump dan pasar bereaksi terhadap prospek tersebut," tambah Lipow.
Pada masa jabatan pertamanya, Trump memberlakukan sanksi yang lebih keras terhadap minyak Iran dan Venezuela. Langkah-langkah tersebut sempat dibatalkan oleh pemerintahan Biden tetapi kemudian diberlakukan kembali.
Naiknya harga juga didorong saat Federal Reserve AS memangkas suku bunga seperempat poin persentase pada penutupan pertemuan kebijakannya pada hari Kamis.
Pemangkasan suku bunga biasanya meningkatkan aktivitas ekonomi dan permintaan energi.
BERITA TERKAIT: