Rencana ini telah dikonfirmasi oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani Manokwari, Papua Barat, dengan dukungan dari manajemen Lion Group.
Kepala UPBU Kelas II Rendani Manokwari, Herman Sujito, menyampaikan bahwa operasi penerbangan ini diharapkan dimulai pada November 2024, meskipun awalnya dijadwalkan pada akhir Oktober.
"Rencana awal itu tanggal 27 Oktober 2024 tapi mundur, ya mudah-mudahan tanggal 10 November sudah resmi beroperasi," kata Herman dikutip Rabu 16 Oktober 2024.
Super Air Jet yang menggunakan pesawat Airbus A320 akan menggantikan Lion Air dengan pesawat Boeing 737. Herman menjelaskan bahwa pesawat baru ini diharapkan mampu mengatasi kendala keterlambatan pendaratan yang kerap terjadi akibat kondisi cuaca buruk, terutama angin kencang.
Selain itu, kehadiran Super Air Jet disebut telah menjawab kebutuhan transportasi udara masyarakat, terutama menjelang hari-hari besar seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.
"Selama ini kalau Lion Air mau mendarat, sangat bergantung dengan kondisi angin. Kalau angin terlalu kencang, susah mendarat maka ditunda," ujar Herman.
Menurut Herman, tim asesmen dari Super Air Jet sendiri telah melakukan peninjauan langsung di Bandara Rendani Manokwari untuk bahan persentase kepada Kementerian Perhubungan.
Salah satu poin penting yang diperhatikan adalah perpanjangan landasan pacu dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter untuk mendukung keselamatan penerbangan.
Kehadiran maskapai ini, kata Herman disambut baik oleh masyarakat, terutama karena bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Herman juga menekankan komitmen pihaknya untuk terus meningkatkan layanan transportasi udara serta memperkuat ekosistem bisnis penerbangan yang berkualitas di wilayah tersebut.
"Kemarin kami sudah lakukan pertemuan dengan pemerintah daerah untuk membahas strategi meningkatkan minat masyarakat datang ke Manokwari," tuturnya.
BERITA TERKAIT: