Ini adalah penurunan pertama dalam lebih dari dua tahun, di tengah melemahnya permintaan untuk jam tangan mewah akibat kenaikan harga dan tekanan ekonomi.
Federasi Industri Jam Tangan Swiss mengatakan dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, bahwa meskipun ekspor meningkat 6,9 persen menjadi sekitar dua miliar Franc Swiss dari tahun sebelumnya, tetapi prospek industri tersebut masih negatif, seperti juga prospek untuk sisa tahun ini.
Ekspor jam tangan dengan harga grosir di atas 3.000 Franc menunjukkan kenaikan bulan lalu, naik hampir 5 persen berdasarkan volume dan 15 persen berdasarkan nilai.
Harga yang di bawah level tersebut turun 14 persen berdasarkan nilai dan 11 persen berdasarkan volume. Total ekspor per unit turun 10 persen.
Angka bulanan menggarisbawahi parahnya perlambatan yang dipimpin China yang berdampak pada seluruh industri.
Ekspor ke negara tersebut, pasar terbesar kedua setelah AS, merosot hampir 6 persen, sementara pengiriman ke Hong Kong turun 11 persen, karena penurunan nilai real estat membebani sentimen.
Federasi mengatakan, pembuat jam tangan menyesali kurangnya visibilitas dalam jangka menengah, yang mendorong mereka untuk lebih berhati-hati ke depannya atau bahkan, dalam beberapa kasus, mengurangi produksi.
Beberapa merek besar telah menggunakan program kerja paruh waktu yang didukung pemerintah untuk merumahkan karyawan saat pesanan turun.
Merek Sowind Group Girard-Perregaux dan Ulysse Nardin, misalnya, telah merumahkan sekitar 15 persen pekerja, kata kepala eksekutif perusahaan itu kepada Bloomberg News bulan lalu.
Pembuat komponen, yang memasok industri dengan suku cadang untuk mesin, casing jam, pelat jam, dan gelang, semakin menderita karena banyak perusahaan mengambil libur musim panas yang panjang dan memberikan cuti kerja yang dikurangi kepada staf.
BERITA TERKAIT: