Penghargaan ini diberikan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur dalam acara Rapat Koordinasi Pengelolaan Anggaran di Gedung Graha Samudera KODIKLATAL Bumimoro Surabaya, Selasa (27/8).
“Kami terus berkomitmen mengoptimalkan pelaksanaan APBN. Sehingga berbagai inovasi dalam rangka pelaksanaan APBN, baik dalam cara pembayaran maupun pengelolaan dananya dapat terus ditingkatkan,” kata Dirut Bank Jatim, Busrul Iman diberitakan
Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (28/8).
Menurutnya, belanja pemerintah merupakan
game changer bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Jawa Timur di tengah berbagai tantangan yang ada.
Sehingga dengan kelancaran belanja, otomatis akan semakin meningkatkan akselerasi dan kualitas
spending pemerintah.
“Jadi berbagai sasaran
output dan
outcome dapat tercapai dengan maksimal,” lanjut Busrul.
Berdasarkan data Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Jatim, kredit program yang tersalurkan mencapai Rp27,82 triliun kepada 643,6 ribu debitur hingga 31 Juli 2024.
Kredit program tersebut didominasi oleh penyaluran KUR (yaitu skema mikro, kecil, supermi, dan TKI) yang mencapai Rp27,30 triliun dan telah tersalur kepada 519 ribu debitur.
Kemudian penyaluran UMi sebesar Rp516,03 miliar untuk 124 debitur, penyaluran FLPP di Jatim mencapai Rp595,40 miliar sebanyak 5.116 rumah.
Bank Jatim juga sukses menyalurkan kredit program sebesar Rp2,20 triliun dengan jumlah debitur sebesar 16.987.
"Dengan menyediakan akses keuangan mudah dan produk sesuai kebutuhan UMKM, kami yakin Bank Jatim dapat membantu para pelaku UMKM mencapai potensi maksimal hingga bisa berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim secara berkelanjutan,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: