Reuters melaporkan, minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman September, patokan internasional, ditutup naik 66 sen, atau 0,81 persen, menjadi 82,37 Dolar AS per barel pada Kamis (25/7) Waktu New York, atau Jumat pagi (26/7) WIB.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman September, meningkat 69 sen, atau 0,89 persen, menjadi 78,28 Dolar AS per barel.
Pemangkasan suku bunga The Fed meningkatkan aktivitas ekonomi sehingga mendongkrak konsumsi minyak.
Di China, impor minyak dan pengoperasian kilang tahun ini cenderung lebih rendah daripada 2023 karena permintaan bahan bakar yang lebih lemah di tengah pertumbuhan ekonomi yang lamban.
Analis UBS, Giovanni Staunovo, mengungkapkan, meski data ekonomi China tetap mengecewakan, ia optimis permintaan minyak akan meningkat.
Di awal sesi perdagangan Kamis, Bank Sentral China secara tak terduga memangkas suku bunga dalam upaya untuk menopang ekonominya yang tertatih-tatih.
Kedua patokan minyak mentah anjlok lebih dari 1 Dolar AS per barel pada awal sesi.
Di Kanada, peristiwa kebakaran hutan yang terjadi di provinsi barat British Columbia dan Alberta, memicu kekhawatiran pasokan. Pusat oil sand Fort McMurray juga termasuk yang terdampak. Kawasan tersebut memproduksi 3,3 juta barel minyak mentah per hari.
BERITA TERKAIT: