Pada perdagangan akhir pekan lalu, mata uang Rupiah ditutup menguat 52 point, walaupun sebelumnya sempat menguat 55 point di level Rp16.277 dari penutupan sebelumnya di level Rp16.330.
Sedang untuk perdagangan Senin depan Rupiah fluktuatif, meski ditutup menguat direntang Rp16.220 - Rp16.320.
Peneliti nilai tukar mata uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia meningkat. Pada akhir Juni 2024 tercatat USD140,2 miliar, meningkat dibanding dengan posisi akhir Mei 2024 sebesar USD139,0 miliar.
"Kenaikan posisi cadangan devisa itu dipengaruhi penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah, sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global," kata Ibrahim, lewat keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (5/7).
Ibrahim menambahkan, di posisi cadangan devisa, akhir Juni 2024 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional, sekitar 3 bulan impor.
BI menilai cadangan devisa itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro-ekonomi dan sistem keuangan, serta terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal, sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal," ujarnya.
Selain itu, untuk prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus.
"Hal itu sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal," tutupnya.
BERITA TERKAIT: