Dalam kunjungannya ke kantor Kemenko Perekonomian pada Rabu (27/6), delegasi dari Parlemen Thailand yang dipimpin oleh Ketua Komisi Pembangunan Politik, Komunikasi Massa, dan Partisipasi Publik Parlemen Thailand Parit Wacharasindhu, mengatakan ingin belajar banyak dari Indonesia yang sukses menerapkan kebijakan-kebijakan inovatif, seperti Program Kartu Prakerja yang meng-upskill dan reskill jutaan tenaga kerja serta kebijakan reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja.
Delegasi tersebut juga mengatakan tertarik mempelajari upaya pertumbuhan ekonomi dan demokratisasi dari Pemerintah Indonesia, pengembangan electric vehicle, Program Kartu Prakerja untuk pengembangan SDM, hingga penggunaan desentralisasi sebagai mesin pertumbuhan nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyambut hangat kunjungan tersebut menjelaskan bahwa Indonesia ingin setiap daerah memiliki pertumbuhan yang sama sehingga pembangunan tidak hanya terjadi di Pulau Jawa saja, tetapi juga di sekitar Indonesia bagian timur dan barat.
"Salah satu yang kami lakukan yakni mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus. Kami memiliki hampir 22 kawasan ekonomi khusus di seluruh Indonesia, dan salah satu kebijakan Indonesia adalah Indonesia sedang mengembangkan hilirisasi industri,” jelas Menko Airlangga, dalam keterangan yang dikutip Kamis (27/6).
Dalam pertemuan itu dibahas juga peluang kerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik. Indonesia memiliki cadangan mineral kritis yang diperlukan dalam industri kendaraan listrik seperti nikel dan kobalt, yang bisa menjadi landasan kerja sama antara kedua negara.
“Kerja sama dalam pengembangan electric vehicle dan digitalisasi menjadi fokus utama,” tambah Airlangga.
Diskusi antara kedua delegasi juga mengarah pada potensi kerja sama dalam sektor energi.
Indonesia menggarisbawahi pentingnya investasi dalam swasembada energi di kawasan ASEAN.
BERITA TERKAIT: