Pengakuan tu diungkapkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, kepada wartawan, usai menjadi narasumber forum diskusi Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi), di Binakarna Auditorium, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).
"Yang jelas exchange rate, komponen Dolarnya kan gede, kalau exchange rate kursnya melemah terus, ya babak belur kan?" Irfan balik bertanya.
Dengan situasi yang penuh tantangan ini, kata dia, industri penerbangan Indonesia dituntut terus beradaptasi dan mencari solusi inovatif, agar tetap dapat memberikan layanan terbaik.
"Ketika Anda naik pesawat kan nggak saya tagih Dolar," sergahnya.
Seperti diketahui, pada pembukaan perdagangan Kamis (20/6), nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang ditransaksikan antar bank di Jakarta mengalami penurunan 18 poin, atau setara 0,11 persen menjadi Rp16.383/Dolar AS, dibanding penutupan kemarin, Rp16.365/Dolar AS.
BERITA TERKAIT: