Kegiatan ini digelar di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri ke-3 Komite Perundingan Perdagangan Sistem Preferensi Perdagangan Organisasi Kerja Sama Islam/OKI (Trade Preferential System-Organisation of Islamic Cooperation/TPS-OIC) dan Pertemuan Informal Menteri Perdagangan D-8, di Istanbul, Turki, Selasa (11/6).
Zulhas menyebut Mesir ingin belajar pengalaman perkembangan Indonesia dan meningkatkan perdagangan bilateral menjadi dua kali lipat.
Dalam pertemuan itu, Zulhas juga menyambut baik perkembangan pembentukan Joint Trade Committee (JTC) pada Mei 2023 lalu. Di mana pembentukan JTC itu menjadi babak baru peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih komprehensif dan luas antara Indonesia dan Mesir. Baik itu
Free Trade Agreement (FTA) maupun
Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
“Indonesia menyambut baik peningkatan kinerja perdagangan bilateral dan pembukaan akses pasar produk-produk kedua negara,” ujar Zulhas.
Lebih lanjut Mendag Zulhas juga mengajak Mesir untuk memperkuat kerja sama dalam OKI dan D-8. Bagi Indonesia, peran dan posisi kerja sama OKI dan D-8 sangat penting dan strategis baik untuk kemajuan anggota OKI dan D-8, maupun untuk ekonomi global.
“Indonesia mengajak Mesir untuk memperkuat kerja sama OKI. Konstelasi OKI yang kuat dan kokoh merupakan kunci tidak hanya bagi peningkatan kinerja perdagangan negara anggota OKI, namun juga menghadapi situasi krisis kemanusiaan di Palestina,” pungkas Mendag Zulhas.
BERITA TERKAIT: