MIND ID bersama anggotanya, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dan PT Timah Tbk. (TINS) berkomitmen menjadi pemain kunci dalam membangun ekosistem tersebut.
Dalam ekosistem kendaraan listrik, tembaga menjadi elemen krusial untuk pembangunan infrastruktur listrik, penyimpanan energi, dan sistem pengisian. Artinya, permintaan tembaga diprediksi akan meningkat pada tahun 2030 mendatang.
Begitu tegas Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf kepada wartawan, Sabtu (11/5).
“Hal ini membuka peluang besar bagi produsen tembaga seperti anggota Grup MIND ID, PTFI,” ujarnya.
Tembaga dari PTFI, sambungnya, penting dalam pengurangan karbon global, yaitu sebagai komponen kritis yang diperlukan dalam low-carbon economy dan highly electrified energy.
Tidak hanya tembaga, nikel juga penting untuk penyimpanan energi turut diprediksi meningkat tajam.
Lebih lanjut, Heri memastikan MIND ID akan menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan melalui prinsip-prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Termasuk membangun ekosistem pertambangan yang inovatif dan berkelanjutan.
“MIND ID tidak hanya berperan sebagai pemain utama dalam industri pertambangan, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam mendorong transisi energi menuju masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: