Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan, event tersebut adalah sarana promosi yang efektif untuk kekayaan sumber daya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Untuk itu, Kemenparekraf telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghadirkan berbagai program dan aktivasi yang dapat dinikmati oleh lebih dari 50 ribu peserta World Water Forum yang hadir.
"Kami all out memberikan dukungan penuh guna mensukseskan World Water Forum. Insan pariwisata dan ekonomi kreatif siap memberikan yang terbaik agar para delegasi mendapatkan pengalaman pariwisata yang berkesan, berkualitas, juga berkelanjutan," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan yang dikutip Jumat (10/5).
Di antara berbagai program dan kegiatan itu adalah prosesi Melukat yang dapat diikuti oleh para delegasi. Melukat atau Balinese Water Purification Ceremony merupakan ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.
Melalui kegiatan ini para delegasi diharapkan dapat menyelami proses Melukat yang secara khusus memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali.
Kemenparekraf/Baparekraf juga akan menghadirkan Indonesia Pavilion di Expo World Water Forum 2024. Di Indonesia Pavilion, Kemenparekraf menyediakan berbagai atraksi menarik mulai dari konten dan aktivasi gim bernama “Lokapala” dari Anantarupa yang mengangkat kebudayaan dan cerita rakyat yang sangat kental dengan unsur kearifan lokal Indonesia.
Bersama dengan Pemprov Bali dan Kementerian PUPR, Kemenparekraf juga akan menyelenggarakan Pawai Budaya World Water Forum 2024.
Kemudian, akan delegasi akan diajak berkeliling ke berbagai destinasi salah satunya adalah Desa Wisata Jatiluwih yang terkenal dengan sistem subak. Subak sendiri merupakan organisasi tradisional yang mengatur sistem irigasi yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali. Jatiluwih ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada 2012.
"Kami sebelumnya sudah melakukan peninjauan dan dipastikan seluruh kegiatan akan melibatkan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," terang Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga memastikan keseluruhan pelaksanaan World Water Forum 2024 di Bali akan sepenuhnya lekat dengan nilai-nilai budaya Indonesia khususnya Bali. Seperti pada upacara pembukaan, gala dinner, acara penutupan, akan diisi dengan ragam suguhan budaya dan kuliner khas.
"The sound, the taste, the smell, the feel, akan sepenuhnya memberikan kesan bagi para delegasi," kata Sandiaga.
BERITA TERKAIT: