Mengutip
Reuters, minyak berjangka Brent naik menjadi 89,74 dolar AS (Rp1.460.684) per barel atau meroket 3 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI) naik 3,1 persen menjadi 84,66 dolar AS (Rp1.377.761) per barel.
Kenaikan harga minyak mentah secara signifikan itu langsung terjadi usai Israel menyerang sebuah bandara di kota Isafahan, Teheran sebagai serangan balasan untuk Iran pada akhir pekan lalu di wilayah pendudukan.
Memanasnya konflik Timur Tengah itu telah menyebabkan banyak pakar mengkhawatirkan pasokan minyak Timteng yang disinyalir dapat terganggu.
"Jika laporan (serangan) ini ternyata benar, maka kekhawatiran akan peningkatan eskalasi minyak lebih lanjut akan semakin meningkat, begitu pula kekhawatiran bahwa kita berpotensi semakin mendekati situasi di mana risiko pasokan minyak menyebabkan gangguan pasokan yang sebenarnya," kata kepala strategi komoditas di ING, Warren Patterson.
Serangan balasan itu terjadi setelah Israel menghantam gedung konsulat Iran di Damaskus Suriah, yang menyebabkan tujuh Garda Revolusi Iran, termasuk dua komandan militer senior dan lima petugas Iran lainnya meninggal dunia.
BERITA TERKAIT: