Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Yayasan Matsushita Gobel Kembali Lepas 84 Peserta Magang ke Jepang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 28 Maret 2024, 16:38 WIB
Yayasan Matsushita Gobel Kembali Lepas 84 Peserta Magang ke Jepang
Yayasan Matsushita Gobel (YMG) mengadakan seremoni Technical Intern Training Program (TITP) Batch XII, pelepasan 84 peserta magang ke Jepang/Ist
rmol news logo Yayasan Matsushita Gobel (YMG) mengadakan seremoni Technical Intern Training Program (TITP) Batch XII yaitu pelepasan 84 peserta magang ke Jepang.

Program ini merupakan komitmen YMG dalam mendorong peningkatan pertumbuhan jumlah tenaga kerja ahli di Indonesia agar selaras dengan kebutuhan industri yang semakin kompetitif.

Harapannya setelah para peserta program menyelesaikan magang, dapat membawa keahlian yang telah dipelajari dari Jepang untuk dipraktekkan pada industri nasional sehingga memiliki kontribusi dalam memenuhi ketersediaan tenaga ahli di Indonesia. Sejak tahun 2017, YMG secara total telah melepas 380 peserta magang ke Jepang.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang hadir dalam acara seremoni mengatakan program pemagangan ke luar negeri merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia yang sejalan dengan arahan dari Presiden.

"Program ini juga merupakan bagian dari visi besar Pembangunan Indonesia Emas 2045, yang menempatkan pembangunan manusia sebagai salah satu pilar utamanya," ujar Ida Fauziah.

Menurutnya, proses pembangunan kualitas SDM membutuhkan kontribusi, sinergi, dan kolaborasi dari berbagai pihak, karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam mewujudkan hal ini.

"Oleh karena itu, kami mengapresiasi YMG atas penyelenggaraan Technical Intern Training yang mencakup program pemagangan ke Jepang semoga bisa menjadi percontohan dan inspirasi para pelaku Industri dari sektor swasta,” ujarnya.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi mengatakan, 65 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia menjadi momentum penting dalam menyoroti kerja sama erat kedua negara di berbagai bidang, khususnya dalam pertukaran antar masyarakat yang menjadi landasan hubungan bilateral.

"Inisiatif dari Yayasan Matsushita Gobel ini memberikan kontribusi besar dalam memperkuat kerja sama dan hubungan kedua negara. Program ini bermanfaat bagi Jepang yang menghadapi penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua, serta bagi Indonesia yang sedang mengalami bonus demografi dan memiliki generasi muda yang melimpah," katanya.

Menurutnya, lebih dari 100.000 orang Indonesia telah mengikuti program pelatihan pemagangan teknis di Jepang selama lebih dari 30 tahun dengan tujuan mengembangkan sumber daya manusia dan alih keterampilan.

"Banyak di antara mereka yang kembali ke Indonesia dan berhasil memulai usaha skala besar berdasarkan keterampilan yang mereka peroleh di Jepang. Saya berharap, para peserta magang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan menjadi garda terdepan dalam membina hubungan baik antara Jepang dan Indonesia," lanjutnya.

Riset Korn Ferry mengenai Global Talent Crunch memprediksi bahwa Indonesia akan kekurangan tenaga kerja ahli (highly skilled) dengan total 18 juta orang pada tahun 2030, di mana sektor manufaktur merupakan industri yang paling terdampak besar.

Sebagai lembaga yang berkomitmen  memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, YMG memandang serius pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global.

Inisiatif pengiriman peserta magang ke Jepang merupakan komitmen yang terus dijalankan oleh YMG. Awalnya, program ini dimulai dari kemitraan antara Panasonic Indonesia dan Panasonic Jepang, yang kemudian diperluas ke industri lain seperti Chateraise Japan, Minami Fuji, PHC Japan, Ryobi Holdings, dan JA Okhotsk Abashiri, serta industri lainnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA