Dalam kerja sama tersebut, perluasan itu akan dilakukan di sepanjang jalur Kawasan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD) MRT DKI Jakarta.
Praktisi Migas, Hendra Jaya, mengatakan bahwa kerja sama antara PGN dan MRT Jakarta merupakan usaha yang sejalan dengan komitmen BUMN dalam mendorong transisi energi bersih di dalam negeri, menuju target net zero emission (NZE) di 2060.
“Ya (cukup bersih). Meski dari fosil, tapi emisi gas paling rendah dibandingkan batu bara. Maka kita sebut transisi energi dari fosil ke renewable energy. Ini sesuai dengan komitmen dan kampanye (tentang energi bersih Pertamina),” kata Hendra dalam keterangannya dikutip Senin (26/2).
Selain itu, Hendra juga menilai bahwa kolaborasi tersebut merupakan hal yang strategis, karena nantinya pengelola makanan di tenant stasiun dapat memanfaatkan jaringan gas, dengan harga gas yang lebih murah.
“Sebagai ekspansi market, bagus itu, semua segmen bisa diambil PGN. Selain itu, karena jalur MRT juga merupakan jalur utama pipa gas PGN. Makanya, kalau PGN menjual ke pengelola MRT tentu lebih mudah. Tinggal bikin jalur distribusi pipa ke stasiun-stasiun MRT tadi,” tutur Hendra.
BERITA TERKAIT: