Acara tersebut dikemas
Launch Ceremony of The International Research Collaborate, Harvesting Hope: renewable, energy, clean water, quality salt, for Madura's salt work community through seaweed farming.Khofifah dalam sambutannya, memberikan
support penuh agar proyeksi ke depan, UTM menjadi sentra hilirisasi rumput laut dan garam.
Menurutnya, proyek yang sedang akan dilaksanakan merupakan fokusnya selama ini, yaitu
renewable energy.Sebelumnya, Ketua Muslimat NU ini, mengucapkan terima kasih kepada lembaga Koneksi, yang memberikan proyek ini sehingga menjadi nilai tambah ke masyarakat Jatim di Bangkalan, Madura.
"Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagaimana dampak signifikansi dari penelitian multi purpose dari CSSS ini untuk bisa diterima para petani garam," tukas Khofifah dikutip
Kantor Berita RMOLJatim.Bisa jadi ke depan tidak hanya Bangkalan, namun Sampang, Pamekasan dan Sumenep bisa solid dengan agregat Gapoktan garam bukan lagi secara individu-individu petani garam.
Khofifah pun meyakini
project ini akan menjadi referensi yang saling bisa memberikan penguatan.
"Semoga sesuai nama program dari Koneksi tentu akan menjadi kunci dari suksesnya seluruh program.
Sesungguhnya saya bahagia melihat program dari RMIT, Koneksi, Global, dan UTM ini karena akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari pesisir," imbuhnya.
Menurutnya, program budidaya rumput laut dan garam menggunakan panel tenaga surya yang transformatif akan meningkatkan peluang mata pencaharian bagi masyarakat pesisir di Pulau Madura.
Khofifah teringat akan pengembangan potensi rumput laut di Sidoarjo, yang kemudian terintegrasi dengan empang ikan. Sedangkan rumput laut menjadi pupuk bagi ikan.
Bahkan kini telah jadi desa devisa pertama di dua tahun lalu, yang telah sukses ekspor pertama ke China, dan kedua ke Australia.
"Bukan karena jumlah nilai ekspornya yang besar waktu itu, saya hadir ke sana untuk menyemangati agar rumput laut bisa
export. Kala itu ada tiga pemuda asal Australia, yang membutuhkan
raw material," jelasnya.
Lanjut dia, akhirnya dalam waktu tak terlalu lama berdiri pabrik di Jawa Timur, Agustus 2023 lalu. Yakni pabrik pengolahan rumput laut berbasis empang. Jadi rumput laut tidak ditanam di laut.
"Hal itu sangat berdampak profit bagi para petambak karena tidak butuh lagi pupuk, cukup dari akar rumput laut," ujarnya.
Ke depan, Khofifah berharap ada lembaga resmi yang kredibel memberikan sertifikasi tentang kadar salinitas garam Madura.
Dengan nilai kadar garam yang tertentu, dan kadar PH air bersih tertentu, maka penelitian multi purpose ini bisa dikembangkan menuju nilai ekonomis tersendiri.
"Ini akan jadi
good news bagi ekonomi Jawa Timur yang dimulai dari petani garam kemudian hilirisasi rumput laut ini akan luar biasa," ujarnya.
Dalam peresmian proyek bertajuk Memupuk Harapan: Energi Terbarukan, Air Bersih, dan Garam Berkualitas untuk Komunitas Pengolah Garam Madura, Melalui Budidaya Rumput Laut, di Universitas Trunojoyo ini dihadiri Konsul Jenderal Australia Fiona Hoggart dan Dr Agus Zein, perwakilan Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Kemudian para akademisi dan peneliti terkemuka dari Universitas Newcastle, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta RMIT University juga ikut menghadiri acara tersebut.
BERITA TERKAIT: