Pendapatan Petrindo Jaya Naik, tapi Laba Bersih Turun 30,8 Persen

Perusahaan induk yang bergerak di sektor pertambangan mineral dan energi ini memperoleh pendapatan sebesar Rp 1,15 triliun, naik dari pendapatan Rp 916,79 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

dalam keterbukaan informasi, Kamis (30/11), dilaporkan bahwa beban pokok pendapatan juga naik menjadi Rp 540,90 miliar dari beban pokok pendapatan Rp 311,57 miliar. Sementara laba bruto menjadi Rp 617,55 miliar, naik dari Rp 605,22 miliar.

Untuk laba usaha, turun menjadi Rp 207,90 miliar dari laba usaha Rp 418,72 miliar tahun sebelumnya. Hal ini terutama karena kenaikan beban penjualan menjadi Rp 352,60 miliar dari Rp 190,18 miliar, serta beban umum/administrasi menjadi Rp 37,01 miliar dari Rp 16,63 miliar.

Laba sebelum pajak penghasilan juga turun menjadi Rp 215,94 miliar dari laba sebelum pajak penghasilan Rp 406,63 miliar. Laba neto yang diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 30,8 persen menjadi Rp 175,24 miliar dari laba neto yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp 253,43 miliar.

Total liabilitas perusahaan yang didirikan di Jakarta pada tahun 2008 ini mencapai Rp 485,44 miliar hingga periode 30 September 2023 naik dari total liabilitas mencapai Rp 465,86 miliar hingga periode 31 Desember 2023.

Total aset mencapai Rp2,29 triliun hingga periode 30 September 2023 naik dari total aset Rp 1,74 triliun hingga periode 31 Desember 2022.