Hal tersebut diumumkan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jakarta-Banten dari PT KAI, Nur Setiawan Hadi, dengan mengatakan reaktivasi jalur sepanjang 56 kilometer itu diprediksi akan rampung pada 2028.
"Jika dibangun reaktivasi KA Rangkasbitung - Labuan pada 2025, dipastikan rampung 2028 dengan satu jalur" katanya, dikutip dari Antara, Selasa (31/10).
Menurut Nur Setiawan, proyek reaktivasi jalur itu seharusnya telah dimulai pada tahun ini, namun karena keterbatasan anggaran, proyek tersebut ditunda hingga dua tahun ke depan.
Untuk mengoperasikan kembali jalur KA Rangkasbitung-Labuan disebut memerlukan anggaran besar untuk penyediaan lahan dan pembebasan, karena banyak jalur KA yang sudah beralih fungsi jadi pemukiman warga.
Menanggapi proyek itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mendukung pembangunan reaktivasi jalur KA Rangkasbitung-Labuan .una meningkatkan perekonomian wilayah sekitar.
"Kami tentu menyambut positif reaktivasi KA itu untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat," katanya, seraya menambahkan pihaknya telah melakukan pendataan dan sosialisasi kepada masyarakat yang menempati lahan PT KAI.
Penutupan jalur operasi KA Rangkasbitung - Labuan peninggalan zaman Belanda itu diketahui terjadi sekitar tahun 1980-an, di mana KA di jalur itu kalah bersaing dengan moda transportasi lainnya, dan kini telah ditutup oleh rumah warga, pabrik, sekolah dan jalan umum.
BERITA TERKAIT: