Pengamat Pasar Modal PT Dinamika Gelora, Satya Oktavianus Audi, mengatakan potensi kenaikan harga minyak mentah akibat konflik di Timur Tengah dapat memberikan sentimen positif untuk perusahaan energi.
Namun, di sisi lain, kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) menjadi 6 persen di luar ekspektasi pasar dapat berpotensi memberikan sentimen negatif bagi IHSG.
"Kenaikan suku bunga BI masih akan memberikan sentimen negatif karena di luar ekspektasi pasar dan memicu perlambatan ekonomi dan daya beli," jelas Oktavianus, mengutip
CNN.Oktavianus memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam kisaran support 6.800 dan resistance 6.921 pada hari ini.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memproyeksikan IHSG akan bergerak terkonsolidasi hari ini.
Menurutnya, sentimen negatif dari dalam dan luar negeri masih mempengaruhi pergerakan indeks saham. William juga menyoroti besarnya peluang koreksi wajar yang perlu diwaspadai, mengingat adanya aliran modal asing yang keluar secara signifikan akhir-akhir ini.
"Di sisi lain, usai rilis data perekonomian tingkat suku bunga (BI) yang mengalami peningkatan, akan turut memberikan dampak terhadap emiten emiten berkaitan, (tapi) hari ini berpotensi terkonsolidasi," ujar William.
Ia pun memberikan rekomendasi beberapa saham, termasuk BBCA, UNVR, BBRI, JSMR, ICBP, ITMG, CTRA, dan AKRA.
Pada perdagangan Jumat (20/10), IHSG sebelumnya ditutup menguat sebesar 2,74 poin atau 0,04 persen mencapai level 6.849. Investor melakukan transaksi sebesar Rp10,01 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,56 miliar saham.
BERITA TERKAIT: