Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyampaikan, setidaknya pemerintah perlu mendorong devisa hasil ekspor terutama dari pertambangan dan perkebunan untuk kemudian dikonversikan ke kurs rupiah.
“Dalam situasi strong dolar, maka BI (Bank Indonesia) perlu mempersiapkan capital control atau syarat bagi eksportir untuk menyimpan hasil ekspor dalam perbankan domestik selama sekurangnya 6-9 bulan,†kata Bhima kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/10).
Selain itu, kata dia, pemerintah juga diminta untuk meningkatkan porsi
local currency settlement dengan penambahan kerjasama negara tujuan ekspor utama menggunakan kurs lokal.
“Kerjasama ekspor dengan negara lain menggunakan kurs lokal untuk menguatkan rupiah,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: