Selain itu ditunjang makin memasyarakatnya dan terjangkaunya beragam sarana komunikasi berupa
smartphone atau telepon pintar. Kondisi ini merangsang anak-anak muda yang kreatif menekuni dunia bisnis khususnya yang berkaitan ekonomi kreatif dan digital.
"Jika semakin banyak anak-anak muda lebih memilih menekuni dunia bisnis atau kewirausahaan, akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Arief Budhy Hardono.
Arief memaparkan, saat ini jumlah anggota masyarakat yang terjun menekuni dunia bisnis, tidak lebih dari lima persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"Padahal kita perlu lebih banyak lagi anggota masyarakat khususnya anak anak muda yang mau terjun di dunia bisnis dengan segala suka dan dukanya," ujarnya.
Lebih lanjut, Arief Budhy Hardono menjelaskan, selain banyak anak muda generasi milenial yang sukses menggeluti dan mengelola ekonomi kreatif semacam
start up, tidak sedikit juga yang gagal di tengah jalan.
Salah satu kelemahan dan kesulitan dari para pengusaha muda atau pebisnis pemula (
milenial entrepreneur) dalam mengembangkan ekonomi kreatif, atau start up adalah modal. Selain itu juga pemasaran serta pengembangan inovasi.
Untuk itu, menurut dia, para pengusaha muda perlu didorong dan diberikan bimbingan baik dalam bidang permodalan maupun jaringan pemasaran agar bisnis yang digelutinya semakin maju dan semakin meningkat kelasnya.
"Untuk membantu dan mendorong para milenial entrepreneur dalam mengembangkan bisnisnya, baik dari segi permodalan maupun mendapatkan partner kerja, Pengurus Pusat Iluni UI akan menggelar Millennial Entrepreneurs Festival 2019 atau MEF 2019," terangnya.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu 2 Februari 2019 mendatang berlangsung di Smart auditorium Telkom Landmark Tower jalan Gatot Subroto Jakarta Pusat. Dalam acara tersebut para pebisnis pemula akan bertemu dengan para pebisnis dan penggiat
economic creative yang berpengalaman baik di tingkat nasional maupun dunia.
Acara ini, menurut Arief, bukan hanya menarik bagi pengelola
start up tapi juga bagi kalangan angel investor. Karena hadir pula para pengelola
start up potensial yang berkelas dan berkualitas dunia.
Tampil sebagai pembicara dan instruktur dalam acara tersebut antara lain pimpinan perusahaan
start up I Grow yang juga ketua Bisnis Centre Iluni UI Andreas Sanjaya dan CEO founder
start up Kitabisa.com yang akan membahas materi
Making Social Impact and Accelerate Growth in Indonesia.
Pemateri lainnya adalah Head of Finance and Treasury Mandiri Capital Indonesia, Bisma Manda S, dan wakil dari Angin Id Principal Valencia DEA yang akan membahas materi
How To Became an Investment Worthy Start Up.
Juga ada materi tentang “Pengembangan Inovasi Bisnis,†dengan menampilkan pembicara antara lain pimpinan perusahaan Urchindonesia, Yuri Pratama dan owner Takezi Chips, Galih Santoso. Serta materi tentang
Unleashing Innovation With Start Up Partner.
"Yang tidak kalah menariknya ada sesi yang membahas tentan
g Creativepreneur The Power of Creativity as an entrepreneur. Tampil sebagai pembahas dalam materi tersebut salah seorang artis nasional Putri Ayudya dan penulis buku, JS Khairan," paparnya.
Pendaftaran peserta dapat dilakukan dengan cara mendaftar lewat
http://bit.ly/MEF2019Talkshow. Harga tiket Rp 50 ribu apabila pendafataran dilakukan sebelum akhir Januari. Namun harga tiket naik menjadi Rp 60 ribu apabila daftar di tempat acara sebelum acara dimulai. Semua perserta akan mendapatkan fasilitas makan sang,
e-certifivate dan kesempatan memperoleh doorprize.
[wid]