AP I Dapat Suntikan Rp 5 T dari 3 BUMN

Genjot Pengembangan Bandara

Rabu, 19 Desember 2018, 09:59 WIB
AP I Dapat Suntikan Rp 5 T dari 3 BUMN
Foto/Net
rmol news logo PT Angkasa Pura I (AP I) mendapat suntikan dana segar Rp 5 triliun. Pendanaan berasal dari PT Bank Tabungan Negara (BTN), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan PT BRI Syariah. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bandara yang berada di bawah kelola AP I.

Penandatanganan per­janjian dilakukan Direktur Uta­ma AP I Faik Fahmi bersama Direktur Utama BTN Maryono, Direktur Utama SMI Emma Sri Martini, dan Direktur Bisnis Ko­mersial BRI syariah Kokok Alun Akbar di Jakarta, kemarin.

Faik Fahmi mengatakan, fasilitas kredit Rp 5 triliun terse­but bertenor lebih dari 10 tahun dengan grace period 5 tahun. Dalam pendanaan kali ini, perse­roan juga melibatkan perbankan syariah. Pada 2016, perseroan juga telah menerbitkan sukuk ijarah senilai Rp 500 miliar untuk belanja modal (Capital Expenditure/Capex)

"Tahun ini kita melakukan proses pendanaan eksternal sebesar Rp 5 triliun untuk mem­biayai realisasi capex dan se­bagian di 2019," ujarnya.

Pada tahun depan, AP I siap­kan capex sekitar Rp 17,53 triliun. Rp 13 triliun-nya berasal dari pendanaan eksternal. Menu­rut Faik, sepanjang 2019-2023, perseroan menargetkan capex sebesar Rp 76 triliun.

"Capex tersebut didanai dari pinjaman lembaga keuangan, penerbitan obligasi, sekuritisasi aset dan juga melalui partnership dengan mitra strategis," ujarnya.

Menurut Faik, AP I tengah menghadapi kondisi pertumbu­han penumpang yang jauh lebih tinggi dari kemampuan perseroan menyediakan kapasitas bandara (lack of capacity). Untuk menga­tasi hal tersebut, perseroan tengah melakukan pembangunan dan pengembangan bandara.

"Kami harap melalui penan­datanganan perjanjian ini dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis, meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan peng­guna jasa di bandara yang kami kelola," tambah Faik.

Direktur Utama BTN Mary­ono mengatakan, kerja sama ini bentuk sinergi BUMN untuk meningkatkan dan fasilitas ban­dara guna memperlancar arus transportasi udara.

"Untuk mendukung pembangunan infrastruktur kami mem­berikan komitmen pendanaan senilai Rp 2 triliun," katanya.

Menurut Maryono, BTN memberikan fasilitas pembi­ayaan (non revolving loan) kepada AP I untuk aktivitas usaha, pengembangan bandara dan investasi rutin.

"Sinergi dengan AP I ini men­jadi langkah strategis BTN untuk mendukung pengembangan infrastruktur," ujarnya.

Maryono mengatakan, sek­tor infrastruktur memberikan efek bergulir bagi industri lain. Apalagi, pengembangan bandara efeknya bisa langsung bisa dira­sakan masyarakat, dan membuat industri lain bergerak.

Selain itu, pengembangan bandara juga bisa dilihat dan dirasakan langsung oleh orang asing. Sebab, bandara merupa­kan fasilitas vital transportasi orang dan barang.

"Pembiayaan sektor infrastruk­tur ini akan terus ditingkatkan dengan membuka kerja sama dengan BUMN lain yang terkait oleh infrastruktur, transportasi dan pendukungnya," tukasnya.

Direktur Utama SMI Emma Sri Martini mengatakan, kerja sama ini merupakan kali kedua dengan AP I untuk mendanai pengemban­gan bandara.

Menurut Emma, suntikan dana untuk pengembangan bandara bentuk komitmen perseroan mencapai Tujuan Pembangu­nan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Khususnya, untuk pengurangan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.

"Kami mendukung terwujud­nya konektivitas antar daerah dan menjembatani kebutuhan pembangunan infrastruktur pada sektor bandara di Indonesia sebesar lebih dari Rp 364 trili­un," imbuh Emma.

Sementara itu, Direktur Bisnis Komersial BRI Syariah Kokok Alun Akbar berharap, kerja sama ini bisa terus berlanjut dan berkembang pada pemanfaatan produk-produk perseroan ke depannya.

"Dengan kerja sama ini, BRI ­syariah dapat berkontribusi bagi pembangunan infrastruk­tur bandara-bandara di bawah pengelolaan Angkasa Pura I," tandasnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA