Sementara itu, terjadi penandatanganan Letter of Intent kerja sama investasi antara Pacific Construction Group (China) dan PT Farmindo International Sentral Teknologi (Indonesia) senilai USD 5 miliar.
"Kami sangat menghargai berbagai upaya yang dilakukan Kementerian Perdagangan RI bersama para pelaku usaha lainnya yang tidak pernah lelah mempromosikan berbagai produk Indonesia ke para konsumen di Tiongkok. Kerja keras ini terbukti membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Nilai sementara transaksi perdagangan pada partisipasi Indonesia tahun ini mencapai USD 5,8 juta. Meningkat sebesar 95 persen dari nilai transaksi yang diperoleh pada partisipasi tahun 2017," ungkap Dutabesar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun, melalui keterangan tertulis, Senin (17/9).
Dikatakan Djauhari, dua hari sebelum pembukaan CAEXPO 2018, pihaknya turun langsung meninjau berbagai persiapan di Paviliun Indonesia. Didampingi Atase Perdagangan KBRI Beijing, Djauhari mengawal partisipasi Indonesia pada salah satu pameran dagang terbesar di Tiongkok itu.
"Saya yakin keberhasilan delegasi Indonesia pada CAEXPO 2018 ini akan menjadi motivasi bagi kita semua untuk dapat menyajikan partisipasi Indonesia yang lebih inovatif lagi di CAEXPO berikutnya," kata dia.
Produk Indonesia yang paling diminati dalam pameran tersebut adalah produk sabut kelapa yang dibawa oleh wakil dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara.
Tingginya nilai transaksi yang diperoleh Indonesia didominasi oleh produk ini, yang digunakan antara lain sebagai bahan baku pembuatan jok mobil. Adapun produk Indonesia lainnya yang diminati para pengunjung antara lain furniture, food and beverages, fashion, home decor dan consumer goods.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda menambahkan pada kesempatan pelaksanaan Trade Tourism and Investment Forum 13 September 2018 telah dilakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Pacific Construction Group (China) dan PT Farmindo International Sentral Teknologi (Indonesia). Kerja sama ini mencakup bidang investasi Industrial Park di Belitung senilai USD 5 miliar.
"Indonesia selalu membuka peluang kerja sama untuk Tiongkok dan negara ASEAN lainnya. LoI ini akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU antara Pacific Construction Group dengan PT Farmino International Sentral Indonesia pada saat Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 di ICE BSD Tangerang," kata Arlinda.
Sementara itu, Provinsi Sumatera Barat yang menjadi salah satu peserta utama dikawal langsung oleh gubernurnya yang pro aktif. Pacific Group Construction merupakan salah satu investor besar di China yang bergerak di bidang konstruksi pembangunan kawasan industri.
Perusahaan ini juga merupakan sponsor utama CAEXPO 2018. Adapun PT Farmindo International Sentral Teknologi merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang inovasi teknologi.
[lov]
BERITA TERKAIT: