Chatib Basri Jadi Penasihat Modalku

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 29 Agustus 2018, 09:41 WIB
Chatib Basri Jadi Penasihat Modalku
Chatib Basri Dan Reynold Wijaya/Modalku
rmol news logo Modalku mengumumkan bahwa Muhamad Chatib Basri, selaku pakar ekonomi nasional dan Menteri Keuangan Indonesia 2013 - 2014, telah ditetapkan secara resmi menjadi penasihat bagi startup peer-to-peer (P2P) lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara tersebut.

"Merupakan suatu kehormatan bahwa pakar ekonomi sekaliber Dr. Muhamad Chatib Basri menerima penetapan menjadi penasihat Modalku. Dari awal Modalku berdiri, beliau mempercayai visi kami dan mendorong agar Modalku mencapai potensinya. Bahkan beberapa kali beliau menjadi narasumber di acara Modalku," kata Reynold Wijaya selaku Co-Founder dan CEO Modalku melalui siaran pers, Rabu (29/8).

Sejak pertemuan dengan Co-Founder Modalku di Harvard Business School, ulas Reynold, keahlian dan pengalaman Chatib Basri di bidang makroekonomi dan regulasi, serta perannya sebagai figur publik, sangat mendukung visi dan misi Modalku untuk menyediakan akses ke modal usaha bagi setiap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berpotensi dan layak mendapatkan kredit.

Sejauh ini, Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana peminjam (UMKM lokal yang berpotensi) dapat memperoleh pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital.

Reynold memaparkan, sejak berdiri, Modalku telah menyalurkan total pendanaan crowdfunding sebesar lebih dari Rp 2,3 triliun bagi lebih dari 8.500 pinjaman UMKM di Asia Tenggara. Dari total pinjaman UMKM kawasan regional ini, Modalku sendiri telah menyalurkan hampir Rp 1,2 triliun bagi UMKM Indonesia.
 
Pinjaman usaha Modalku digunakan UMKM untuk tujuan perkembangan dan ekspansi bisnis.

Dalam skala makro, memberdayakan UMKM yang berpotensi namun sulit mendapatkan akses kredit menguatkan ekonomi nasional karena akan memperbesar kontribusi UMKM bagi Produk Domestik Bruto (PDB).

Data terakhir Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia menunjukkan bahwa 99,99 persen dari semua usaha di Indonesia termasuk kategori UMKM, tetapi kontribusi sektor UMKM bagi total PDB tidak sebanding, atau sebesar 60,34 persen.
 
"Industri P2P lending memberikan akses pembiayaan bagi UMKM yang belum sepenuhnya terlayani oleh institusi keuangan formal. Oleh karena itu, platform Modalku menjadi salah satu wadah yang berpotensi memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujar Chatib.

Melalui pangsa pasar baru, ia yakin kerja sama P2P lending dengan institusi finansial lainnya dapat mewujudkan ekosistem keuangan digital yang lebih baik. Karena itulah, dengan kolaborasi bersama Modalku, ia ingin memberikan kontribusi positif di bidang teknologi untuk mendukung inklusi keuangan demi kesejahteraan masyarakat. [wid]

 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA