Iming-iming itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, Senin (30/7), menjelang kunjunganÂnya ke Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
"Dana ini hanya merupakan uang muka bagi sebuah era baru komitmen ekonomi Amerika Serikat untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik," kata Pompeo, saat berpidato di deÂpan Kamar Dagang Amerika Serikat.
Pompeo mengatakan, Amerika Serikat akan "menentang semua negara" yang berupaya mendominasi kawasan Indo-Pasifik. Pernyataan itu adalah isyarat ancaman bagi Beijing yang tengah bersengketa dengan Washington dalam perkara niaga dan kebebasan berlayar di Laut China Selatan, demikian dilaporkan Reuters.
Pompeo akan berkunjung ke Jakarta, Indonesia, pada 4-5 Agustus 2018, setelah dari MaÂlaysia 2-3 Agustus. Dia pertama kali ke Singapura. Indonesia dan Amerika Serikat akan merayaÂkan 70 tahun hubungan diploÂmatik dan bilateral pada 2019.
Indo-Pasifik pertama kali menjadi perbincangan di kaÂlangan diplomat saat PresiÂden Amerika Serikat, Donald Trump, menggunakan terma itu dalam lawatannya ke Asia tahun lalu. Indo-Pasifik meruÂjuk pada kawasan pesisir yang merentang dari Samudra Hindia ke Samudra Pasifik dan bisa dikategorikan sebagai kesatuan geopolitik tunggal.
Menurut beberapa akademisi, Indo-Pasifik lebih tepat untuk menggambarkan fenomena kebangkitan Asia dibandingkan dengan konsep seperti Asia Pasifik yang mengecualikan India. Meski India punya kekuatan nuklir dengan populasi terbesar kedua di dunia dan pertumbuÂhan ekonomi yang melonjak.
Selain itu, konsep Indo-Pasifik juga punya signifiÂkansi besar. Konsep tersebut merupakan tanggapan Amerika Serikat atas strategi geopolitik "Untaian Mutiara" China, yang ingin membangun hegemoni di kawasan Samudra Hindia dengan membangun jaringan infrastruktur militer dan komersial di pesisir.
Strategi geopolitik itu diÂanggap sejumlah pihak perlu dilakukan Beijing karena mereka bergantung pada pasokan minyak dari Timur Tengah. Beberapa analis menyebutnya sebagai "titik rentan strategis yang penting" bagi Beijing.
Bagi Washington, yang sudah lama berseteru dengan Beijing di Asia dalam banyak hal, konÂsep Indo-Pasifik akan memberi kesempatan bagi mereka untuk membatasi pengaruh China dengan bekerja sama dengan India, Australia dan Jepang.
Tahun lalu, keempat negara itu -- Amerika Serikat, India, Jepang dan Australia -- menghidupkan kembali blok Quadrilateral kerja sama keamanan dengan mengguÂnakan istilah Indo-Pasifik. Langkah itu kemudian ditangÂgapi dengan keras Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang menyebut penggunaan istilah Indo-Pasifik sebagai "ide cari perhatian" dan "akan hilang seperti buih di lautan."
Upaya kelompok QuadrilatÂeral untuk mengurung China dari selatan, timur, dan barat seÂmakin jelas saat keempat negaÂra itu menolak untuk bergabung dalam skema infrastruktur
One Belt One Road (OBOR).
Bahkan, kelompok QuadriÂlateral juga dikabarkan tengah mempertimbangkan skema infrastruktur global baru untuk menyaingi OBOR.
Rencana investasi Amerika Serikat yang baru saja diungkap Pompeo adalah bagian dari strategi itu. ***
BERITA TERKAIT: