Menteri Basuki: Perbaikan Sungai Citarum Dilakukan Bertahap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 26 April 2018, 10:57 WIB
Menteri Basuki: Perbaikan Sungai Citarum Dilakukan Bertahap
Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
rmol news logo Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Dialog Nasional dalam rangka Hari Air Dunia XXVI tahun 2018 dengan mengusung tema Lestarikan Alam untuk Air.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan diskusi ini akan terus diadakan Kementerian PUPR untuk mengupdate informasi dan teknologi dalam rangka pelestarian air. Hal terpenting lainnya bagaimana mengimplementasikan hasil diskusi tersebut.

"Hari ini adalah penutupan Hari Air Dunia. Itu untuk mengingatkan kita pentingnya kelestarian alam dan air. Selain itu sudah diberi contoh bagaimana kerja nyata untuk melestarikan sumber daya air di Citarum," ujar Basuki saat menghadiri diskusi tersebut di auditorium Kementerian PUPR, Jalan Pattimura, Jakarta Selatan, Rabu (25/4).

Ia menyampaikan, banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangka melestarikan hulu Sungai Citarum tepatnya di Cisanti. Sebelum digerakkannya pelestarian di Citarum tersebut, semua orang merasa berhak tapi tidak ada satupun yang bertanggung jawab menangani memelihara Cisanti.

"Semua membutuhkan, tapi belum tentu semua orang merasa wajib untuk memeliharanya. Sekarang dengan adanya program Citarum Harum, perbaikan kondisi Sungai Citarum secara bertahap dan sistematis dilaksanakan," jelasnya.

Basuki mengatakan, puncak peringatan HAD XXVI dilakukan di Danau Rawa Pening di Semarang sekaligus membangun kesadaran pentingnya tampungan air seperti sungai, danau, embung dan waduk (SDEW).

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana melakukan pembersihan eceng gondok menggunakan alat seperti berky, truxor, dredger dan tenaga manual.

"Saat ini dioperasikan enam alat berat dengan kemampuan memanen satu hektar per hari. Tahun ini akan ditambah 2 alat lagi sehingga bisa 1,5 hektar per hari. Progresnya sudah 40 persen dan ditargetkan tahun 2019 sudah dapat dibersihkan. Kita harapkan kondisi Danau Rawa Pening menjadi rawa bening," kata Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso.

Anggota Komisi V DPR, Sudjadi yang hadir sebagai salah satu narasumber dialog nasional, berharap penataan Danau Rawa Pening hendaknya memperhatikan tiga hal yaitu, restorasi, preservasi, dan konservasi. Sudjadi juga mengapresiasi langkah dan rencana Kementerian PUPR dalam penataan Danau Rawa Pening.

"Intinya, Rawa Pening harus menjadi Rawa Bening, Rawa Pening menjadi Rawa Penting, dan Rawa Pening jadi darling," pungkasnya.

Sementara Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo menambahkan, sampah turut menjadi masalah di Sungai Citarum, baik yang berasal dari industri atau rumah tangga.

Untuk mengurangi sampah di Sungai Citarum, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun anggaran 2015-2017 (multiyears) telah membangun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Legok Nangka di Kabupaten Bandung dengan luas lahan keseluruhan 74,6 hektar berkapasitas 1.500 ton/hari sampah  dengan anggaran sebesar Rp 88 miliar.

Narasumber lain yang hadir dalam diskusi tersebut Dirjen Pengendalian Sungai dan Hutan Lindung Hargiono, Ketua Umum Green Building Council Siti Adiningsih, dan pengelola Wisdom Park UGM Guntoro.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA