Awas, Jumlah Pengangguran Meningkat

Uber Dicaplok Grab

Selasa, 03 April 2018, 09:00 WIB
Awas, Jumlah Pengangguran Meningkat
Foto/Net
rmol news logo Langkah Grab mengakui­sisi Uber akan berdampak pada melonjaknya jumlahnya pengangguran. Hal ini sebab­kan pendeknya rentang waktu penutupan aplikasi Uber pada 8 April 2018.

Dalam kurun waktu yang singkat itu, bekas pengemudi Uber akan kesulitan untuk mendaftar di Grab. Apalagi, mereka juga tidak dijamin bisa langsung masuk Grab. Alhasil, mereka akan menjadi pengangguran.

Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi In­donesia Danang Parikesit men­gatakan, akuisisi Uber oleh Grab ini memang berdampak kepada para pengemudi Uber. Sebagai mitra, para pengemudi tidak memiliki pilihan lain untuk mengikuti aksi korporasi antara Grab dan Uber.

"Ini risiko di sisi mitra yang memang tidak bisa sepenuh­nya diakomodasi operator," katanya di Jakarta, kemarin.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, dia menyarankan, Go-Jek sebagai pemilik ap­likasi sejenis dapat turut ber­peran dalam menampung mantan pengemudi Uber.  Kepastian nasib pengemudi Uber ini sangat penting, ter­lepas dari persaingan sengit antara Go-Jek dan Grab.

Jika ada pengemudi Uber yang memilih bermitra den­gan Go-Jek, lanjut Danang, seharusnya tidak menjadi masalah. Tinggal bagaimana kebijakan dari masing-masing operator.

Danang menambahkan, sebagai industri yang diatur oleh pemerintah (regulated market), seharusnya transaksi Uber dan Grab ini diketahui pemerintah sejak awal. Den­gan begitu, hal-hal seperti ini bisa diantisipasi.

Menurut Danang, selain menyangkut nasib ratusan ribu para pengemudi, juga akan mengganggu masyarakat pengguna transportasi. "Yang jadi isu saat ini adalah apakah pelayanan publik terganggu, ini yang harus diperhatikan," tambahnya.

Ketua Institut Studi Trans­portasi Darmaningtyas men­gatakan, jika para penge­mudi Uber tidak terserap seluruhnya, akan mengurangi suplai transportasi online di lapangan. Pasalnya, permint­aan transportasi online terus meningkat. "Kini masyarakat lebih senang pakai angkutan online daripada kendaraan pribadi," ujarnya.

Go-Jek bergerak cepat untuk menampung bekas pengemudi Uber. Setelah mengeluarkan undangan perekrutan untuk pengemudi Uber, Go-Jek resmi membuka perekrutan mulai Sabtu pekan lalu. Tak tanggung-tanggung, Gojek membuka sembilan titik per­ekrutan untuk menampung pengemudi Uber.

Kesembilan titik perekrutan tersebar di Cilandak, Meruya, Condet, Jatiwaringin, Gu­nung Sahari, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Syarat bagi calon pengemudi pun mudah, hanya KTP, SIM, STNK dan aplikasi Uber yang aktif.

Seperti diketahui, Senin (26/3), Grab resmi mengakui­sisi Uber kawasan Asia Teng­gara. Sejumlah negara di Asia Tenggara yang aset dan opera­sional Uber akan segera dialih­kan ke Grab adalah Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myan­mar, Filipina, Singapura, Thai­land, dan Vietnam. Sebagai bagian dari akusisi, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab dan Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber akan ber­gabung dengan dewan direksi Grab.

Hengkangnya Uber dari wilayah Asia Tenggara me­nandakan layanan online su­dah menyerah tiga kali dalam bersaing dengan para kom­petitornya. Sebelum menjual layanan operasionalnya di Asia Tenggara ke Grab, Uber juga sempat melakukan hal serupa kepada kompetitornya di Didi Chuxing di China dan Yandex di Rusia. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA