Seusai Rapat Umum PeÂmegang Saham (RUPS) digeÂlar, Asisten Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan II Kementerian BUMN Wien Irwanto menyerahÂkan salinan Surat Nomor SK-53/MBU/03/2018 tentang PemberÂhentian dan Pengangkatan angÂgota direksi Angkasa Pura I.
"Pak Lukman F Laisa ini menggantikan Direktur Teknik yang sebelumnya. Beliau berpenÂgalaman di dunia perhubungan udara," kata Wien Irwanto yang mewakili Menteri Negara BUMN Rini Soewandi, di Jakarta.
Tahun 2017, Menteri PerÂhubungan menunjuknya untuk menjadi Kepala Sub-direktorat Kerjasama Angkutan Udara Direktorat Jenderal PerhubunÂgan Udara Kementerian PerÂhubungan. "Sebelum bergabung AirNav, Lukman juga sudah malang melintang berkarier di Kementerian Perhubungan," katanya.
Kementerian BUMN selaku pemegang saham, sekaligus menÂgukuhkan pemberhentian hormat Polana Banguningsih Pramesti sebagai Direktur Teknik yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-208/MBU/2013 tanggal 10 April 2013 jo. SK-155/MBU/08/2017 tanggal 11 Agustus 2017, terhiÂtung sejak 14 Februari 2018.
Sebab, Polana B Pramesti sebeÂlumnya telah ditetapkan menjadi Direktur Navigasi Penerbangan di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada 14 Februari 2018.
Adapun susunan Direksi AngÂkasa Pura I saat ini adalah Direktur Utama Faik Fahmi, Direktur Keuangan dan IT NovrÂihandri, Direktur Operasi Wendo Asrul Rose, Direktur Pemasaran dan Pelayanan Devy Suradji, Direktur Personalia dan Umum Adi Nugroho, Direktur HubunÂgan Internasional dan PengemÂbangan Usaha Sardjono Jhonny Tjitrokusumo, dan Direktur Teknik Lukman F Laisa.
Menanggapi hal ini, SekreÂtaris Perusahaan Angkasa Pura I Israwadi menuturkan, Lukman F Laisa sebagai Direktur Teknik Angkasa Pura I berdampak positif terhadap perusahaan yang tengah fokus membangun beÂberapa proyek strategis nasional seperti Bandara Internasional Baru Yogyakarta di Kulonprogo, Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin.
"Proyek yang tak kalah pentÂing untuk direalisasikan tahun ini yaitu perluasan kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk menjamu tamu negara pada acara Annual Meeting IMF dan World Bank pada Oktober 2018 nanti," akunya.
Sebelumnya, Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menjelaskan, pihaknya tengah menyelesaikan pembangunan 11 landasan parkir pesawat tambahan di Bandara InternaÂsional Ngurah Rai, Bali yang ditargetkan rampung pada Juni 2018 guna mengakomodir keÂdatangan tamu negara yang akan mengikuti pertemuan
InternaÂtional Monetery Fund (IMF) Annual Meeting pada 8-14 Oktober 2018.
"Landasan parkir pesawat yang tersedia di Bandara Ngurah Rai berjumlah 36 parkir stand dan akan ditambah 11 parkir stand yang sedang dibangun," katanya. Selain meningkatkan kapasitas bandara, perseroan juga akan memaksimalkan penÂgaturan slot penerbangan.
Sebab, dilihat dari total airÂcraft movement dalam setahun sebanyak 791 ribu slot, masih ada 13 persen slot yang produkÂtivitasnya bisa dioptimalkan. Kapasitas penumpang sendiri mencapai 25 juta orang setiap tahunnya.
"Produktivitas slot perlu diperÂbaiki karena di seluruh bandara kelolaan AP 1, masih 13 persen yang nggak maksimum. Artinya masih ada sekitar 102 ribu slot," tandasnya. ***
BERITA TERKAIT: