Ketua Umum Persatuan PeÂrusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi) Nurhayati SubÂakat mengatakan, pertumbuhan industri kosmetik tahun lalu melebihi pertumbuhan industri farmasi pada umumnya. "BahÂkan untuk jenis kosmetik dekoÂratif (
make-up) bisa sampai 20 persen," ujarnya, kemarin.
Menurut catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) unÂtuk industri farmasi, produk obat kimia dan tradisional tumbuh 6,85 persen. pada tahun lalu. Pada 2017 pertumbuhan kosmeÂtik diklaim berada pada rata-rata tersebut, dimana dari sisi ekspor penjualan kosmetik Indonesia mencapai Rp 19 triliun, naik 11,9 persen
year on year (yoy).Nurhayati berharap, pemerinÂtah dapat memberikan dorongan lebih melalui insentif dan penÂgutamaan kepada industri lokal. "Memang ada insentif, tapi kebanyakan masih dinikmati perusahaan multinasional bukan lokal," urainya.
Ia mengatakan, persyaratan pemberian insentif seperti harus berinvestasi minimal Rp 1 triliun perlu direvisi ulang. Pasalnya, banyak perusahaan lokal yang tidak sanggup memenuhinya.
"Selain itu kami berharap agar insentif lebih diberikan ke penggunaan bahan baku bukan sekadar produk jadi saja. Supaya produk lokal juga bisa ikut berÂsaing," beber Nurhayati.
Dari segi ekspor, dalam lima tahun terakhir Kemenperin menÂcatat rata-rata pertumbuhan industri ini 3,56 persen. Target ekspor kosmetik dari KemenÂperin di 2018 sebesar 1,68 miliar dolar AS dan di tahun berikutnya 2019 bertambah menjadi 1,81 miliar dolar AS.
Ketua Umum Perhimpunan Perusahaaan dan Asosiasi KosÂmetika Indonesia (PPA KosmeÂtika) sekaligus Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) Putri K. Wardhani mengatakan, sejak paruh kedua tahun lalu industri kosmetik dalam negeri mulai menggeliat. "Harapannya di tahun ini bisnis kosmetik terus tumbuh," ujarnya.
Sales Director PT Paragon Technology and Innovation yang memiliki brand Wardah,
Make Over dan Emina, Ronni Ardiansyah mengatakan, inovasi menjadi strategi perusahaanÂnya untuk terus bisa bertumÂbuh. Terutama ditengah kondisi menurunnya daya beli.
"Karena kami berada di inÂdustri yang sangat tergantung dengan kehadiran inovasi baru, maka tentu kami punya inovasi baru setiap tahunnya," ujarnya.
Direktur Utama PT MarÂtina Berto Tbk (MBTO) Bryan Tilaar mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan produk baru dan mencari klien baru untuk kontrak manufacturing dari PT Cedefindo. "Selain itu kami juga akan memperkuat bisnis online di tahun ini untuk menggenjot bisnis," tukasnya.
Menteri Perindustrian (MenoÂerin) Airlangga Hartarto memÂperkirakan, industri kosmetik nasional bakal tumbuh pesat pada tahun-tahun mendatang. Alasannya, seiring perkembangan zaman, gaya hidup masyarakat Indonesia semakin mempertimÂbangkan penampilan.
Airlangga menyebutkan, saat ini konsumen dari kosmetik tidak hanya kaum hawa. Namun, kaum adam juga sangat memperhatikan penampilan sehingga ikut menÂjadi konsumen kosmetik.
"Industri kosmetik ini pertumÂbuhannya tinggi karena di zaman now yang pakai kosmetik bukan hanya perempuan. Jadi ngeri-ngeri sedap (pertumbuhan industri kosÂmetik)," kata Airlangga. ***
BERITA TERKAIT: