Peneliti Lembaga PenyelidiÂkan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas IndoÂnesia (FEB UI) Eugenia MarÂdanugraha menilai, akuisisi dan konsolidasi memang pentÂing dilakukan perbankan demi efisiensi. Apalagi mengingat saat ini jumlah bank terlalu banyak di Indonesia.
"Secara umum, jumlah bank di Indonesia sebanyak 118 bank, terlalu banyak. Menurut saya, bank-bank perlu dikonsolidasi menjadi 60-70 bank saja, atau bahkan lebih sedikit," ucapnya kepada
Rakyat Merdeka. Dengan konsolidasi, imbuh Eugenia, maka modal suatu perbankan akan semakin kuat. Ini penting jika perbankan ingin menguasai pasar di Tanah Air. Keuntungan lainnya, profit sharÂing perbankan akan tetap berada di dalam negeri sendiri.
"Bank BUMN memang harÂusnya menjadi pelopor bagaimaÂna melakukan konsolidasi guna menghadapi persaingan bukan karÂena berhadapan dengan bank asing, tapi juga bagaimana perbankan dalam negeri ini kuat, untuk memÂbangun negeri," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, tiga bank pelat merah yang berenÂcana mengakuisisi sejumlah bank kecil tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang berkoar-koar hendak mengakusisi bank kecil.
BRI sendiri, diketahui telah menyediakan dana Rp 9 triliun untuk ekspansi anorganik pada tahun ini.
"Kami menyiapkan dana ini untuk akuisisi, jika ada perusaÂhaan bagus kami akan beli. Tapi belum bisa mendetailkan terkait perusahaan keuangan mana yang akan diincar," terang Direktur Keuangan dan Bisnis BRI Haru Koesmahargyo di Jakarta.
Dana tersebut selain akuisisi juga akan digunakan untuk meÂnambah modal anak usaha, di antaranya untuk bisnis syariah dan BRI Agro. Selain itu, tahun ini bank akan menambah saham modal ventura dari saat ini 36 persen menjadi 65-75 persen. Untuk modal ventura ini sendiri nantinya akan digunakan BRI unÂtuk ekspansi di sektor fintech.
BRI bakal mengakuisisi bank kecil lewat anak usahanya BRI Agro. Ini diungkapkan langsung Direktur Utama BRI Suprajarto. Ia mengaku, proses akuisisi tersebut tidak dilakukan secara langsung oleh BRI, melainkan melalui salah satu anak usaha, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk atau BRI Agro.
Untuk itu, bank berkode saÂham BBRI ini masih melakÂpukan kajian terkait performa bank tersebut, serta kemampuan BRI Agro mengakuisisi setelah melakukan penerbitan saham baru atau rights issue.
"BRI Agro akan mengakuisisi sekitar satu bank atau dua bank kecil," kata Suprajarto, yang juga enggan membocorkan nama bank kecil yang menjadi incaran BRI.
Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga berencana memuluskan sejumÂlah aksi korporasi pada tahun ini. Salah satu yang akan diÂlakukan oleh perseroan adalah melakukan akuisisi terhadap bank berskala menengah.
Direktur Keuangan BNI Rico Budidarmo menyatakan, sejauh ini aksi korporasi yang telah dilakukan perseroan adalah denÂgan menyuntikkan permodalan kepada anak usaha, yakni BNI Syariah. Modal yang telah diinÂjeksikan sebesar Rp 1 triliun.
"Kami akan terus lihat anak usaha, khususnya perbankan, asuransi, dan modal ventura. Kami juga menyiapkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk akuiÂsisi. Dana tersebut, juga akan diÂgunakan untuk penyertaan modal kepada anak usaha," terangnya.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menambahkan, pihaknya belum tahu targetnya aksi mana yang lebih dulu direalisasi. "TaÂhun kemarin kami siapkan juga Rp 3 triliun tidak terpakai seÂmua, hanya Rp 1,3 triliun yang terpakai," tutur Baiquni.
Baiquni menjelaskan, akuisisi terhadap bank dilakukan untuk memperkuat bisnis inti BNI. Selain itu, BNI juga akan melihat harga yang harus dibayar untuk akuisisi tersebut. "Kalau ingin akuisisi, kami lihat besarnya aset, apakah bisnisnya melengkapi core business kami dan bagaimaÂna harganya," terang Baiquni.
Tak mau ketinggalan, BTN juga sedang memproses dan membahas akuisisi saham DaÂnareksa Finance. Perseroan berÂharap, tahun ini rencana pembenÂtukan anak usaha tersebut bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Direktur Risk Strategic and Compliance BTN Mahelan Prabantarikso menuturkan, seÂlain menegosiasikan akuisisi Danareksa Finance, BTN juga membidik akuisisi anak peruÂsahaan Danareksa lain, yakni Danareksa Investment ManageÂment. BTN juga menargetkan bisa menyelesaikan akuisisi Danareka Investment ManageÂment pada tahun ini.
Hingga kini, BTN pun belum bersedia merinci kebutuhan dana untuk akuisisi dua anak usaha Danareksa ini. Sebagai gambaran, tahun ini emiten bank berkode saham BBTN tersebut menganggarkan dana senilai Rp 700 miliar guna mendukung pertumbuhan anorganik. ***
BERITA TERKAIT: