"Kita harapkan hasil terÂbaik di 2018 dan kita ekspansi bisnis beberapa blok. TaÂhun 2017 capex PetroChina sebesar 43,9 juta dolar AS, sedangkan opex 201,9 juta dolar AS," ujar Presiden PetroChina Gong Bencai, di Jakarta, kemarin.
Gong menjelaskan, sederet rencana perusahaan sudah diÂsiapkan tahun ini. Di antaranÂya melakukan kegiatan pengeÂboran dan komplesi 16 sumur baru, 17 kegiatan kerja ulang (workover) dan 123 kegiatan perawatan sumur.
Menurut dia, jika diberi kesempatan berbisnis lain, PetroChina tidak akan menyÂia-nyiakannya. Bahkan perseÂroan berencana mengaktifkan kembali Blok Bangko di Jambi yang sudah lama tertunda dari pembangunan.
Anak usaha
China NationÂal Petroleum Corporation (CNPC) ini berharap lapangan baru Sabar dan Panen dapat mulai berproduksi pada tahun ini. Dia juga menyambut baik pengumuman pemerintah dan siap mengikuti mekanisme gross split untuk blok baru.
"Kami percaya bahwa seÂmua keputusan dibuat untuk keuntungan masyarakat, kareÂna itu kami mendukung kepuÂtusan pemerintah," ujarnya.
VP SCM & Operations Supports PetroChina GusmiÂnar mengatakan, perseroan tertarik mengikuti lelang Blok East Kalimantan dan Attaka. Kedua blok ini merupakan 2 blok terminasi yang diserahÂkan kembali Pertamina kepada pemerintah.
Gusminar mengatakan, sebenarnya hal ini sulit untuk dijawab. Yang jelas, PetroÂChina tengah menyiapkan data teknikal dari Blok East KaliÂmantan dan Attaka. "Jadi dari PertroChina confirm ikut bid di 2018. Attaka dan East KaliÂmantan," cetusnya. ***
BERITA TERKAIT: