"Sebenarnya Ratu Prabu ini suÂdah sejak 1 tahun lalu menyamÂpaikan pada kami. Pada dasarnya pemerintah memberikan kesemÂpatan sebesar-besarnya untuk swasta melakukan investasi," ujar BKS-panggilan akrab Budi Karya di Jakarta, kemarin.
Dia menuturkan, pemerintah menyambut baik jika ada inÂvestor yang berminat terhadap proyek-proyek strategis. Karena APBN tidak sanggup membiayai seluruh proyek infrastruktur.
BKS meminta, investor mengajukan proposal dan menjalani beauty contest. Pihaknya akan melakukan studi terlebih dahulu terhadap para calon penanam modal terkait rekam jejaknya sebelum menerbitkan izin. Ini dilakukan untuk memastikan proyek bisa dijalankan dengan baik. Jangan sampai nanti menÂjadi boomerang.
BKS menyarankan untuk Ratu Prabu mengambil jalur LRT dari dan ke Bandara. Karena, trayek bandara secara ekonomi lebih potensial.
"Saya mengusulkan ada beÂberapa jalur yang sangat potenÂsial, terutama menuju Bandara Soekarno-Hatta, baik itu dari Halim menuju Soetta maupun daerah-daerah selatan, diterusÂkan ke BSD dan Alam Sutera, jalur-jalur ekonomis di situ," tuturnya.
Sementara itu, Menteri KoordiÂnator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku belum melakukan pertemuan dengan Ratu Prabu terkait keinginannya untuk membenamkan dananya dalam proyek LRT.
Luhut mengungkapkan, ada tiga syarat utama investor jika ingin membangun infrastruktur di Indonesia. Pertama, semua teknologi yang dibawa ramah lingkungan. Kedua, investor harus menggunakan pegawai InÂdonesia. Menurutnya, walaupun nanti menggunakan teknologi dan tenaga kerja asing, investor harus memberikan pelatihan kepada pekerja lokal untuk menggantikan posisi tenaga kerja asing yang dipekerjakan pada awal proyek. Dan, ketiga, memberiakan nilai tambah dan transfer teknologi.
Luhut mengaku belum mengeÂtahui soal rencana investasi Ratu Prabu sebesar Rp 400 triliun. "Saya nggak tahu. Kalau meÂmang itu ada, dia bawa sebesar itu silakan saja. Kita senang saja," ucapnya.
Seperti diketahui, rencana inÂvestasi Ratu Prabu sebelumnya disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Menurutnya, konsep kerja sama yang ditawarkan oleh perusahaan ini adalah full business dan akan melibatkan investor asing dari tiga negara, yakni Korea, China dan Jepang. Jalurnya, kemungÂkinan tidak hanya di kawasan Jakarta, namun juga sampai ke kawasan BSD City. ***
BERITA TERKAIT: