Total E&P Ngarep Ditunjuk Lagi Jadi Operator Blok Mahakam

Kontraknya Habis Tahun Ini

Jumat, 03 November 2017, 09:24 WIB
Total E&P Ngarep Ditunjuk Lagi Jadi Operator Blok Mahakam
Foto/Net
rmol news logo PT Total E&P Indonesie men­gaku sudah mengikhlaskan Blok Mahakam yang berada di Kalimantan Timur digarap PT Pertamina (Persero). Meskipun begitu, perusahaan migas asal Perancis ini akan tetap siap jika kembali ditunjuk menjadi opera­tor Blok Mahakam.

Vice President Authorization Coordination, Communication, and External Affairs Total E&P In­donesie Agus Suprijanto menga­takan, perusahaan tunduk dengan keputusan yang diambil pemer­intah Indonesia. Apalagi, saham Total E&P di Blok Mahakam sudah tidak lagi mayoritas.

"Pembagian saham kan sudah 51 persen Pertamina, 10 persen pemerin­tah daerah. Sedangkan kami cuma 39 persen. Jadi kami percaya Pertamina," ujarnya di sela-sela acara Pelatihan dan Temu Wartawan di Balikpapan, Kalimantan Timur, kemarin.

Untuk diketahui, pemerintah telah menunjuk Pertamina un­tuk mengelola Blok Mahakam setelah kontrak berakhir 31 Desember 2017. Blok ini sebel­umnya dikelola oleh Total E&P Indonesie berkolaborasi dengan Inpex Corporation.

Agus mengatakan, proses pengambilalihan Blok Mahakam juga berjalan lancar. "Karyawan kami juga semua sudah tenang. Jadi saya berharap proses ini tidak mengganggu produksi Blok Mahakam," ungkapnya.

Saat ini, ada enam lapangan produksi di Blok Mahakam. Total produksi enam lapangan itu men­capai sekitar 300 ribu barrel oil equivalent per day (boepd).

Sepanjang tahun ini, Total telah menyelesaikan pengeboran di tujuh sumur. Sementara untuk pengeboran sumur dari investasi Pertamina, hingga awal Novem­ber sudah dilakukan sebanyak delapan sumur.

Pertamina sendiri sudah me­nargetkan pengeboran sebanyak 14 sumur di Blok Mahakam. Apabila direalisasikan seluruh­nya, hingga akhir tahun ini akan ada 21 sumur produksi yang berada di Blok Mahakam.

Agus menambahkan, Total juga tidak menutup kemungki­nan untuk kembali menjadi op­erator Blok Mahakam. "Tapi saat ini kami masih mendiskusikan keputusan yang akan diambil. Kalau dikasih lagi jadi operator bisa saja kami ambil," ujarnya.

Saat ini, perusahaan tengah menghitung kembali nilai keeko­nomian Blok Mahakam. "Kami masih menghitung lagi investasi di Blok Mahakam. Menguntung­kan aturan tidak. Jadi jangan sampai terus merugi," katanya.

Total juga tengah mempertim­bangkan untuk mengembalikan Blok Telen di Kalimantan Timur. Alasannya, prospek blok eksplor­asi tersebut belum memuaskan.

Sebelumnya, Menteri En­ergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengat­akan, alih kelola Blok Mahakam menjadi pertaruhan perusahaan nasional dalam menjalankan bisnis hulu migas.

"Blok Mahakam jadi pertaru­han besar Pertamina, kalau alih kelola ini membuat produksi turun drastis, maka reputasi Per­tamina dan reputasi dunia hulu migas kita akan kurang positif," tegas Jonan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA