Airnav Jalankan Operasional Navigasi Dari Ruang Darurat

Gempa Ambon Rusak Fasilitas Bandara Pattimura

Kamis, 02 November 2017, 08:04 WIB
Airnav Jalankan Operasional Navigasi Dari Ruang Darurat
Foto/Net
rmol news logo Perusahaan Umum (Pe­rum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerban­gan Indonesia/LPPNPI atau Airnav Indonesia melalui Ca­bang Ambon telah berkoordinasi antar Otoritas Bandara Wilayah VIII Bandara Pattimura Am­bon dengan PT Angkasa Pura I (Persero) bahwa pelayanan penerbangan tetap berjalan nor­mal setelah terjadinya gempa beruntun di Ambon pada Selasa (31/10).

General Manager (GM) Air­Nav Indonesia Cabang Ambon, Fheny Purwo H mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi antar Otoritas Bandara dan AP I sebagai pengelola Bandara Pattimura, Lanud Pattimura, saat ini fasilitas bandara, serta landasan pacu, taxiway, dan apron kondisinya aman.

"Fasilitas kelistrikan dan lain­nya juga normal. Namun terjadi kerusakan fisik di terminal beru­pa plafon runtuh di beberapa bagian, tapi struktur bangunan masih utuh," ujarnya, melalui siaran pers, kemarin.

Menurutnya, kondisi landasan pacu, taxiway, dan apron, tidak ada kerusakan. Sehingga, pada Rabu (1/11) pagi, tiga pener­bangan sudah mendarat dengan selamat.

Selanjutnya, pihak Bandara Pattimura melakukan kunjungan ke kokpit pesawat yang melaku­kan penerbangan tersebut. Keti­ga pilot dari maskapai Batik Air dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Batik Air dan Lion Air dari Bandara Sultan Hasa­nuddin, Makassar menyatakan bahwa tidak ada penurunan kualitas pelayanan dari navigasi penerbangan dan komunikasi.

"Alhamdulillah, meskipun pelayanan dilakukan dari op­erational room darurat, tapi op­erasional tetap berjalan normal. Semoga keadaan segera pulih dan tidak ada lagi gempa atau bencana berikutnya," katanya.

Saat ini, pihaknya bersama AP I dan Lanud Pattimura terus melakukan pengecekan dan pembersihan fasilitas bandara untuk mempersiapkan opera­sional dan pelayanan penerban­gan esok hari.

"Diharapkan tidak terjadi gempa susulan, sehingga aktivi­tas penerbangan besok berjalan normal," katanya.

Tower Retak

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso menerangkan, terjadinya gempa beruntun di Ambon pada Selasa (31/10) menimbulkan banyak kerusakan bangunan dan fasilitas umum, termasuk beberapa fasilitas di Bandara Pattimura.

Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan serta koordinasi internal dan eksternal di ling­kungan Bandara Pattimura, meski terdapat beberapa keru­sakan fisik bangunan, tapi tidak mengganggu operasi penerbangan.

"Titik gempa itu tak jauh dari permukaan di area ban­dara. Kami sudah mengecek kondisi landasan pacu Bandara Pattimura dan tidak ada retakan, sehingga operasi penerbangan tidak terpengaruh oleh akibat gempa tersebut," jelasnya.

Maka dari itu, penumpang penerbangan yang akan melaku­kan perjalanan ke Ambon atau dari Ambon bisa tetap tenang karena sampai saat ini opera­sional bandara masih dalam standar keselamatan.

Ia mencontohkan, beberapa kerusakan akibat gempa di Am­bon, seperti kondisi bangunan tower mengalami retak dan pecah kaca pada kabin controller lebih dari 50 persen.

Namun, secara umum fasili­tasnya masih berfungsi. Bah­kan, fasilitas navigasi, DVOR PMA, Localizer, dan GPS, setelah dilakukan pengecekan dan berdasarkan parameter yang ditampilkan, kondisinya masih normal. Begitu juga dengan kondisi radar dan VHF ER di Gunung Nona, yang dilaporkan masih beroperasi normal.

Di sisi lain, AirNav Indonesia Cabang Pratama Ambon juga melaksanakan contingency plan untuk menjamin operasional penerbangan di Bandara Pat­timura tetap berjalan. Mengingat tower belum bisa dipergunakan, dengan mempertimbangkan fasilitas dan kesiapan mental personel ATC, maka operasional APP dan tower dilakukan di ruang Briefing Office.

Ia menambahkan, ruangan ini merupakan tempat yang paling memungkinkan dan aman untuk dipergunakan sebagai antisipasi gempa susulan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA