General Manager (GM) AirÂNav Indonesia Cabang Ambon, Fheny Purwo H mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi antar Otoritas Bandara dan AP I sebagai pengelola Bandara Pattimura, Lanud Pattimura, saat ini fasilitas bandara, serta landasan pacu, taxiway, dan apron kondisinya aman.
"Fasilitas kelistrikan dan lainÂnya juga normal. Namun terjadi kerusakan fisik di terminal beruÂpa plafon runtuh di beberapa bagian, tapi struktur bangunan masih utuh," ujarnya, melalui siaran pers, kemarin.
Menurutnya, kondisi landasan pacu, taxiway, dan apron, tidak ada kerusakan. Sehingga, pada Rabu (1/11) pagi, tiga penerÂbangan sudah mendarat dengan selamat.
Selanjutnya, pihak Bandara Pattimura melakukan kunjungan ke kokpit pesawat yang melakuÂkan penerbangan tersebut. KetiÂga pilot dari maskapai Batik Air dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Batik Air dan Lion Air dari Bandara Sultan HasaÂnuddin, Makassar menyatakan bahwa tidak ada penurunan kualitas pelayanan dari navigasi penerbangan dan komunikasi.
"Alhamdulillah, meskipun pelayanan dilakukan dari opÂerational room darurat, tapi opÂerasional tetap berjalan normal. Semoga keadaan segera pulih dan tidak ada lagi gempa atau bencana berikutnya," katanya.
Saat ini, pihaknya bersama AP I dan Lanud Pattimura terus melakukan pengecekan dan pembersihan fasilitas bandara untuk mempersiapkan operaÂsional dan pelayanan penerbanÂgan esok hari.
"Diharapkan tidak terjadi gempa susulan, sehingga aktiviÂtas penerbangan besok berjalan normal," katanya.
Tower Retak Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso menerangkan, terjadinya gempa beruntun di Ambon pada Selasa (31/10) menimbulkan banyak kerusakan bangunan dan fasilitas umum, termasuk beberapa fasilitas di Bandara Pattimura.
Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan serta koordinasi internal dan eksternal di lingÂkungan Bandara Pattimura, meski terdapat beberapa keruÂsakan fisik bangunan, tapi tidak mengganggu operasi penerbangan.
"Titik gempa itu tak jauh dari permukaan di area banÂdara. Kami sudah mengecek kondisi landasan pacu Bandara Pattimura dan tidak ada retakan, sehingga operasi penerbangan tidak terpengaruh oleh akibat gempa tersebut," jelasnya.
Maka dari itu, penumpang penerbangan yang akan melakuÂkan perjalanan ke Ambon atau dari Ambon bisa tetap tenang karena sampai saat ini operaÂsional bandara masih dalam standar keselamatan.
Ia mencontohkan, beberapa kerusakan akibat gempa di AmÂbon, seperti kondisi bangunan tower mengalami retak dan pecah kaca pada kabin
controller lebih dari 50 persen.
Namun, secara umum fasiliÂtasnya masih berfungsi. BahÂkan, fasilitas navigasi, DVOR PMA, Localizer, dan GPS, setelah dilakukan pengecekan dan berdasarkan parameter yang ditampilkan, kondisinya masih normal. Begitu juga dengan kondisi radar dan VHF ER di Gunung Nona, yang dilaporkan masih beroperasi normal.
Di sisi lain, AirNav Indonesia Cabang Pratama Ambon juga melaksanakan contingency plan untuk menjamin operasional penerbangan di Bandara PatÂtimura tetap berjalan. Mengingat tower belum bisa dipergunakan, dengan mempertimbangkan fasilitas dan kesiapan mental personel ATC, maka operasional APP dan tower dilakukan di ruang
Briefing Office. Ia menambahkan, ruangan ini merupakan tempat yang paling memungkinkan dan aman untuk dipergunakan sebagai antisipasi gempa susulan. ***
BERITA TERKAIT: