Anggota Komisi V DPR Rendy M. Affandy Lamadjido menilai kurangnya fasilitas tersebut bakal membuat masalah baru. Disatu sisi PT JSMR memberlakukan pembayaran elektronik secara serentak per tanggal 31 Oktober 2017 mendatang. Sementara fasilitas penunjang rencana tersebut belum sepenuhnya terealisasi.
Akibatnya, Sambung Affandy, pengguna tol yang sudah memiliki kartu e-money namun saldonya tidak mencukupi ataupun lupa mengisi ulang, tidak bisa melewati pintu tol. Hal ini juga bakal menimbulkan terhambatnya arus lalu lintas kenderaan di gerbang tol.
"Kalau pun ada lokasi pengisian ulang hanya di titik atau ruas tertentu saja. Ini tentunya menyulitkan bagi penggendara. Seharusnya fasilitas isi ulang e-money sudah tersedia," kata politisi PDI Perjuangan ini di gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/9).
lebih lanjut, Affandy menjelaskan, Komisi V DPR saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan pihak PT JSMR sudah meminta agar fasilitas isi ulang disediakan di ruas tertentu. Namun rekomendasi RDPU tersebut sampai saat ini belum direalisasikan. Kalau pun ada, pengisian ulang hanya sampai jam 20.00 WIB saja. Belum lagi keluhan mengenai sulitnya mengisi ulang di minimarket Indomart dan Alfamart yang kerap kali offline di jam tertentu.
"Seharusnya operasional fasilitas pengisian ulang 1x24 jam. Saya khawatir kita belum siap pakai sistem e-money. Jangan sampai teknologi yang seharusnya bisa melayani justru membuat susah. Untuk itu saya berharap PT Jasa Marga memperhatikan seluruh hal terkait sistem e-money. Sehingga pada saatnya semua masalah bisa diatasi," demikian Rendy.
[nes]
BERITA TERKAIT: