Miris, Pasar Domestik Dikuasai Mebel Impor

Jumat, 13 Januari 2017, 08:29 WIB
Miris, Pasar Domestik Dikuasai Mebel Impor
Foto/Net
rmol news logo Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) memproyeksikan pasar ekspor mebel pada tahun ini akan men­capai 2,1 miliar dolar ASatau sekitar Rp 27 triliun. Jumlah itu hanya meningkat 5 persen dari realisasi tahun lalu.

Wakil Ketua Umum Himki Abdul Sobur mengatakan, per­saingan pasar mebel domestik sangat ketat. Industri harus ber­saing dengan mebel impor. Bah­kan, saat ini, mebel impor sudah menguasai pasar domestik.

"Perkembangan usaha di da­lam negeri kurang maksimal karena serbuan produk impor. Saat ini, barang impor sudah menguasai 55 persen pasar do­mestik," katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut dia, pelaku usaha mebel lokal masih kesulitan mengembangkan usaha karena sejumlah kendala, seperti bunga bank yang terlampau tinggi dan minimnya infrastruktur. Selain itu, pelaku usaha juga kesulitan mengakses bahan baku dan kurang mendapatkan dukungan dana untuk mengikuti pameran, serta mengembangkan kualitas desain.

"Akibatnya, daya saing kami nomor tiga setelah Vietnam dan Malaysia," katanya.

Menurut Abdul, ada beberapa anggota HIMKI menutup pabrik dan pindah ke Vietnam, seperti; Wood World Indonesia (WWI) asal Taiwan dan Mithland Smith. "Mereka pindah, lantaran Viet­nam lebih menjanjikan," kata Sobur.

Namun, dia optimis, target penjualan tahun ini akan terca­pai berkat konsumsi dari dalam negeri yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pasar properti. "Kondisi itu akan bergerak hingga pertengahan ta­hun ini sebelum akhirnya stabil," ujar Sobur.

Ketua Umum HIMKI Soenoto berharap, keadaan ekonomi ta­hun ini bisa membaik sehingga bisa menjadi pendorong pertum­buhan industri mebel dan kera­jinan Indonesia. Selain itu, dia mendorong para pemain lokal untuk terus berinovasi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas.

"Kami mendukung mereka untuk belajar ke negara-negara lain khususnya negara-negara Asia lain yang telah menun­jukkan eksistensi luar biasa di pasar internasional," ujar Soenoto.

Menurut dia, industri mebel lokal masih sedikit tertinggal dari negara lain di kawasan Asia, bahkan ASEAN. Tapi, dia optimis, nilai ekspor industri mebel dan kerajinan Indonesia setiap tahun. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, nilai ekspor produk-produk mebel dan kerajinan Indonesia selalu berada di kisaran 2 miliar dolar ASper tahun.

"Kami optimistis nilai ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia tiap tahun akan menin­gkat. Harapan kami adalah dalam lima tahun ke depan, nilai ekspor tersebut akan meningkat cukup signifikan," kata Soenoto. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA