"Tidak ada rencana menaikÂkan harga elpiji 3 kg. Masyarakat masih akan dapat subsidi. Namun subsidi rencananya akan diberiÂkan langsung," ungkap Dirjen Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan, pemberian subsidi langsung dilakukan agar penyaluran komoditas tersebut tepat sasaran. Yakni, untuk ruÂmah tangga miskin dan pelaku usaha mikro. Menurutnya, nanti setiap rumah tangga miskin dan pelaku usaha mikro akan dibekali kartu khusus untuk membelai elpiji 3 kg.
"Nanti jumlah pembelian akan dibatasi. Misalnya, untuk rumah tangga akan mendapat jatah 3 tabung per bulan dan pelaku usaha mikro 9 tabung," ungkapnya.
Wirat berharap skema terseÂbut bisa segera direalisasikan. Karena, selama ini banyak goÂlongan mampu menggunakan elpiji 3 kg. Namun demikian, ditegaskannya, sampai saat ini rencana subsidi tertutup tersebut masih dalam kajian.
Lebih detail, Wirat menerangÂkan rencana penggunaan kartu khusus untuk membeli gas elpiji 3 kg. Dipaparkannya, nanti, kartu akan dikeluarkan Kementerian Sosial (Kemensos). Kartu juga akan memiliki fungsi lainnya terkait program pemerintah.
Dengan kartu itu, rakyat misÂkin bisa membeli gas elpiji 3 kg dengan harga subsidi. SemenÂtara, yang tidak memilikinya, harus membelinya dengan harga keekonomian.
Seperti diketahui, subsidi elpiji 3 kg pada tahun ini dianggarkan senilai Rp 28,68 triliun untuk 54,9 juta rumah tangga dan 2,3 juta usaha mikro.
Dengan besaran anggaran tersebut banyak kalangan ekonomi yang berspekulasi pemerintah akan menaikkan harga gas elpiji 3 kg pada tahun ini.
Selain kenaikan gas elpiji, sebelumnya juga beredar kabar pemerintah akan menaikkan tarif listrik. Namun kabar terseÂbut juga dibantah. Yang benar, pemerintah mencabut subsidi pelanggan 900 Volt Ampere.
Direktur Pembinaan Hilir Migas Kementerian ESDM, Setyorini Tri Hutami memastiÂkan rencana pemberian subsidi langsung sejauh ini masih terus dikaji.
"Aturan mainnya belum seleÂsai. Semua masih dalam tahap kajian," pungkasnya. ***
BERITA TERKAIT: