Menurut Jameel Ahmad dari FXTM, ada sejumlah alasan mengapa sentimen terhadap rupiah terus membaik, termasuk meningkatnya selera risiko pasca hasil rapat informal OPEC pekan lalu yang memberi kejutan. Ketidakpastian kebijakan suku bunga AS di akhir 2016 juga mendukung aset pasar berkembang.
Dari dalam negeri, komentar dari Deputi Gubernur Bank Indonesia bahwa Rupiah dapat semakin menguat juga memperbesar minat beli. Selain itu, hasil positif program amnesti pajak pun mendukung arus masuk Rupiah.
Menurutnya, perdagangan di pasar finansial di pekan ini juga dibuka dengan positif karena meningkatnya selera risiko setelah adanya berita di akhir pekan lalu bahwa Deutsche Bank dalam proses menyetujui denda yang lebih rendah untuk pelanggarannya. Hari ini adalah libur nasional di Jerman sehingga berita tentang Deutsche Bank pun libur.
"Berakhirnya kekhawatiran tentang kondisi salah satu institusi investasi terbesar di dunia ini akan memperbaiki sentimen terhadap sektor perbankan secara keseluruhan dan mengurangi risiko terhadap pasar modal secara signifikan," demikian Jameel.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: