Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, dari 82 kota Indek Harga Konsumen (IHK) tercatat ada 49 kota mengalami deflasi, dan sisanya sebanyak 33 kota mengalami inflasi. Angka tertinggi tercatat sebesar 1,27 persen yang terjadi di Manokwari dan Sorong. Sementara inflasi terendah terjadi di Jakarta dan Kendari yang mencapai 0,01 persen.
Andil terjadinya deflasi pada Agustus terbesar didorong oleh kelompok pengeluaran dari perumahan, air, listrik, gas dan bahan bahan bakar yang mencapai 0,10 persen.
"Andil deflasi dari kelompok bahan makanan itu -0,13 persen. Makanan jadi, rokok, tembakau dan minuman 0,06 persen," ujar Sasmito di kantornya, Jalan Dr, Sutomo, Jakarta, Kamis (1/9).
Dia menambahkan, deflasi yang terjadi pada Agustus akibat dampak penurunan harga minyak secara global, dan berimbas kepada harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Dia berharap di bulan mendatang deflasi masih akan terjadi.
"Ini dampak penurunan harganya sangat panjang dan berpengaruh ke harga komoditas seluruh dunia," demikian Sasmito.
[wah]
BERITA TERKAIT: