BUMN Gagal Menerjemahkan Nawacita Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 10 Agustus 2016, 15:33 WIB
rmol news logo Harga jual yang tinggi dan menurunnya daya beli masyarakat menandakan sistem ekonomi di Indonesia saat ini masih belum berjalan maksimal.

Demikian diutarakan Wakil Ketua Komisi XI  DPR, Achmad Hafisz Tohir dalam sosialisasi KUR dan Sistem Resi Gudang Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) di Palembang.

"Padahal sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo,  perputaran roda ekonomi Indonesia harus dapat berlangsung maksimal sehingga akan memiliki efek domino yang positif kepada kesejahteraan rakyat," paparnya.

Di sini, menurut Tohir, sebetulnya peran aktif Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mempercepat pembangunan ekonomi sesuai Instruksi Presiden.

"Sebelum reses, kami sempat memanggil beberapa BUMN terkait dengan sistem kerjanya. Namun yang amat disayangkan BUMN yang ada pun belum dapat menerjemahkan program mereka dengan baik," keluhnya melalui siaran pers, Rabu (10/8).
 
Hemat Tohir, program Sistem Resi Gudang (SRG) yang digagas BUMN terus disosialisasikan merata sehingga bisa disinergikan dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Diharapkan sinergitas dua program ini berdampak meningkatnya perekonomian bangsa.

"Sudah hampir 40 persen pemerintah mengucurkan dana KUR untuk mendukung program percepatan ini. Langkah ini tentunya harus dapat bersinergi agar Nawacita yang dituju dapat tercapai," imbaunya.[wid]



 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA