Kampus YAI Siap Sambut MEA

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Senin, 21 Desember 2015, 08:22 WIB
Kampus YAI Siap Sambut MEA
net
rmol news logo 43 tahun sudah Yayasan Administrasi Indonesia (YAI) yang membawahi Universitas Persada Indonesia (UPI), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Akademi Akuntansi (AA) berkiprah dalam dunia pendidikan di Tanah Air.

YAI terus mengembangkan diri menjadi center for excellence dan berkontribusi positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya untuk mendukung pelaksanaan pasar bebas Asean (MEA) 2016.

Rektor Universitas Persada Indonesia Prof. Dr. Yudi Julius menjelaskan, pengembangan yang dilakukan bertujuan menciptakan generasi berbudi luhur serta bersikap mental profesional, berwawasan global, serta menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk berkontribusi bagi kepentingan bangsa.

"Dengan fasilitas kampus lengkap dan modern menghantarkan YAI meraih peningkatan mutu pendidikan dan lulusan yang baik secara berkelanjutan," katanya kepada redaksi di Jakarta, Senin (21/12).

Menurut Yudi, dalam waktu dekat, UPI YAI, STIE YAI dan AA YAI akan mengajukan diri untuk memperoleh Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT). Guna menunjang visi masing-masing LPT YAI seperti pada UPI YAI yaitu menjadi universitas unggulan dan berdaya saing internasional maka YAI akan lebih maju dan berkomitmen menjalankan misi dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu tinggi agar dapat memperluas peluang masa depan sumber daya manusia mandiri.

"Tahun ini kampus UPI, STIE, dan AA YAI total melepas alumni sebanyak 2.043 wisudawan dari program Doktor, Pascasarjana, Sarjana dan Diploma III yang siap bersaing di dunia kerja yang semakin ketat," bebernya.

Terkait pemberlakuan MEA 2016, Yudi menekankan kepada para lulusan agar memantapkan kualitas SDM sehingga tidak perlu takut untuk menghadapinya.

"Saya rasa kita tidak perlu takut karena kualitas daripada pendidikan inilah, mau tidak mau, suka tidak suka kita harus memperbaiki diri," ujarnya.

Lebih jauh, dalam era MEA, sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan negara Asean lain salah satunya seperti Singapura.

"Singapura itu mempunyai balance masyarakatnya yang terlalu sedikit. Jadi, saya pikir Indonesia tidak kalah," tegas Yudi.

Hal senada juga dikatakan Koordinator Kopertis Wilayah III DKI Jakarta Illah Sailah. Menurutnya, generasi muda Indonesia tidak perlu gentar maupun khawatir dengan pemberlakuan MEA.

"Karena dari sisi jumlah kita pasti menang di Asean. Bagaimana supaya satu sama lain negara saling bahu membahu, mengisi yang lemah, menonjolkan kelebihan. Sehingga ini dipandang oleh dunia satu, masyarakat ini adalah masyarakat yang akan berjaya," tambahnya. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA