"Sementara itu, ada tokoh calon primadona yang lebih disukai dan diharapkan menjadi bintang di kelompok itu. Maka persaingan di antara keduanya pun terjadi, tak hanya perebutan peran sebagai primadona, tapi juga perebutan kisah cinta yang membuat suasana kelompok itu makin kusut. Upaya permainan dukun, jampi-jampi bahkan intrik-intrik antar pemain membuat situasi bertambah konyol dan kocak. Hingga akhirnya, terbongkarlah rahasia yang selama ini ditutup-tutupi."
Dua bait di atas menjadi sinopsi pentas
Nyonya Nomor Satu mengutip isi rilis pers yang dibagikan kepada awak media sebelum memasuki gedung Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jumat (27/11) malam.
Di awal acara, Koes Hendratmo dengan gaya khas dandy-nya tampil menawan saat mendendangkan "Payung Fantasi" ditemani penari-penari latar berpayung warna warni.
Berganti dari balik tirai panggung muncul Titiek Puspa. Penyanyi hidup legenda musik Indonesia ini terlihat begitu riang membawakan lagu ciptaannya, 'Mari Ke Mari'.
Berikutnya penonton diajak bertemu tiga bekas karyawan kelompok komedi 'Stamboel Bintang Timur' yang luntang lantung di depan properti berupa pintu gerbang sebuah panggung pertunjukkan Stamboel Bintang Timur dan loket karcis diberi pengumuman bertuliskan "Tutup". Kelompok tonil mereka sudah bangkrut.
Alih-alih resah karena kelompok tonil mereka sudah bangkrut, penonton justru dibikin tertawa. Lalu muncul Tarsan sebagai bos mereka menawarkan pesangan.
Di lain waktu, muncul seorang perempuan paruh baya dengan dandanan menor. Si nyonya ini wanita kaya raya, yang ditemani dua pelayan. Ia hendak membeli kelompok pertunjukan Stamboel Bintang Timur demi memenuhi ambisnya tadi, jadi nomor satu. Tapi rupanya, Tarsan juga punya putri jelita yang digadang-gadangkan hendak pula jadi nomor satu, sang primadona baru.
Sepanjang malam penonton dibikin gelak tertawa dengan lawakan ala Srimulat ketimbang suguhan persaingan dua idola, lama dan baru.
Happy Salma, Cak Lontong, Susilo Nugroho, YU Ningsih, Gareng, Joned, Wisben telah berhasil meyakinkan kita model komedi Indonesia sejatinya kaya, tak tunggal.
Lakon produksi garapan trio kreatif Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto serta Agus Noor yang tergabung dalam Indonesia Kita ini akan dipentaskan kembali malam ini (Sabtu, 28/11) mulai pukul 8 WIB.
[wid]
BERITA TERKAIT: