"Atas hal tersebut gubernur Marseille dan juga para pengusaha setempat akan meninjau ke Maluku, sebagai tindak lanjut kerja sama yang disepakati," kata Gubernur Said dalam keterangannya kepada redaksi, Minggu (22/11).
Delegasi Maluku tidak sendirian dalam kunjungan itu. Turut hadir pula delegasi Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Utara, Jawa Barat serta perwakilan BKPM untuk Uni Eropa dalam temu bisnis yang diprakarsai World Trade Center of Marseille dan Chambers of Commerce (KADIN) Uni Eropa.
Menurut Gubernur Said, ketertarikan para calon investor dari Marseille tidak lepas dari peran Jaksa Agung HM. Prasetyo yang mengizinkan Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Chuck Suryosumpeno untuk ikut serta mempresentasikan proses penegakan hukum di Maluku.
"Alhamdulillah, mereka (investor) bisa langsung tertarik setelah yakin pada kepastian penegakan hukum yang dipresentasikan Kajati Maluku," bebernya.
Adapun tindak lanjut yang akan dilakukan pengusaha Marseille dalam waktu dekat adalah mengimpor 90.000 ton ikan per tahun untuk kebutuhan Uni Eropa yang memiliki standard grade A dari Maluku. Oleh karena itu, pemerintah diberikan waktu untuk bebenah serta mempersiapkan peralatan yang sesuai dengan standard grade A.
"Peluang kerja sama ini diyakini dapat meningkatkan potensi pendapatan daerah hingga puluhan miliar rupiah per tahun. Di samping itu juga Maluku nanti akan dijadikan feeder hub tol laut seperti Marseille yang merupakan gerbang masuk Prancis dari negara lain untuk transaksi bisnis dan lainnya," kata Gubernur Said.
Dirinya berharap, dengan hasil positif kunjungan dari Marseille ini, Maluku telah menjadi daya tarik pengusaha asing untuk investasi dan berbisnis.
"Jika investasi dari luar mengalir deras, maka yang diuntungkan tidak hanya pemerintah semata. Manfaat positifnya meningkatkan perkembangan ekonomi bagi rakyat Maluku, serta Indonesia," tandas Gubernur Said.
[wah]
BERITA TERKAIT: