Inisiasi bisnis BNI dan CG ini dilaksanakan melalui pertemuan antara Pemimpin Divisi Internasional BNI Rahmad Hidayat dengan Managing Director of Planning CG, Mr Kil-Won Bae di Jakarta, Jumat (20/11).
Dalam rilis yang dikirimkan ke redaksi, disebutkan melalui pertemuan ini, BNI menyatakan ketertarikan menjembatani kebutuhan bisnis perusahaan konstruksi Korea di Indonesia melalui kerja sama ini. Rahmad Hidayat mengutarakan bahwa BNI sedang menjajaki peluang bisnis untuk memberikan fasilitas semacam
credit line kepada CG untuk dapat menyalurkan bank garansi berupa bid bond, performance bond, advance payment bond dan maintenance bond melalui BNI.
Model bisnis yang dapat dijajaki penerbitan bank garansi atas jaminan/ counter guarantee dari CG. Saat ini, terdapat sekitar 55 perusahaan konstruksi asal Korea yang bergerak di Indonesia dengan nilai proyek total sekitar 1,5 miliar dolar AS. Potensi bisnis dalam penerbitan bank garansi atas counter guarantee dari CG ini dapat meningkatkan peluang bisnis lintas batas antara Indonesia dan Korea.
Kerja sama antara dua institusi ini akan diarahkan sebagai salah satu peluang bisnis BNI Kantor Cabang Seoul yang baru dibuka serta sebagai salah satu pintu gerbang BNI Kantor Cabang Seoul membuka jaringan di Korea terutama kepada perusahaan konstruksi Korea.
CG merupakan sebuah lembaga keuangan di bawah pengawasan Ministry of Land, Infrastructure and Transportation (MOLIT) Korea. CG dahulu didirikan Ministry of Construction (yang sekarang disebut MOLIT) pada 1963 saat pemerintah Korea sedang menerapkan "the first 5year-economy development plan†untuk mendorong laju perekonomian Korea. CG didirikan melayani kebutuhan perusahaan-perusahaan konstruksi Korea dalam hal penerbitan Bank Garansi, pembiayaan dan asuransi.
[sam]
BERITA TERKAIT: