Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri Keuangan, Arif Budimanta usai diskusi d ibilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8).
"Kedatangan IMF bagus, ini kan bukan pertama kali. Momentum buat diskusi dan sharing banyak hal," kata Arif.
Arief menerangkan, bersama IMF nanti, pemerintah bisa berdiskusi banyak soal kebijakan global yang dilakukan lembaga keuangan dunia itu, stabilitasi perekonomian nilai tukar di dunia serta impilikasinya terhdap regional.
"Yang juga tak kalah penting kita akan bahas keanggotaan Indonesia sebagai pembayar iuran IMF. Makanya kita maksimalkan kedatangan itu," tambah Arif.
Menurut Arief, setiap masukan yang diberikan oleh IMF nanti akan dipertimbangkan dan didengar oleh pemerintah. Atas dasar itu, ia berpikir tak perlu ada ketakutan atau kekhawatiran terjadi seperti kasus kedatangan IMF di saat Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998 silam.
"Sistem pengendalian ekonomi kita sudah solid. Punya pengalaman yang cukup dengan berbagai masalah ekonomi. Kita pertimbangkan asal sesuai dengan asas kepentingan nasional dan rakyat sebagai landasan utamanya," tukas Arif.
[wid]
BERITA TERKAIT: