Utusan Jepang Bahas Kereta Cepat, Rizal Syaratkan Kompetisi yang Adil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 26 Agustus 2015, 13:09 WIB
ilustrasi/net
rmol news logo Selain membahas rencana kerjasama di bidang kemaritiman, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, membeberkan maksud lain kedatangan penasihat Perdana Menteri Jepang, Hiroto Izumi, ke kantornya.

Menurut Rizal, utusan Jepang itu meminta pandangannya soal wacana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kami juga membahas kereta api cepat Jakarta-Bandung jarak 200 kilometer, bisa dicapai dalam waktu 36 menit,” kata Rizal kepada wartawan usai pertemuan tertutup di kantornya, Gedung BPPT I, Jakarta Pusat, Rabu (27/8).

Menurut Rizal, proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ini mengundang kompetisi yang sangat ketat, terutama antara Jepang dan Tiongkok. Kedua negara tersebut sudah membeberkan studi kelayakan, harga dan transfer teknologi secara rinci kepada Indonesia.

"Kalau Indonesia sih senang ada kompetisi ini. Indonesia ibarat gadis cantik diperebutkan dua pemuda. Tetapi apapun, kami inginkan kompetisi yang adil dan transparan serta terbuka,” tegas mantan Menko Perekonomian dan Kepala Bulog di awal era reformasi ini.

Rizal Ramli juga menegaskan, Indonesia harus mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dari kerjasama dengan negara lain. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA