Pelni Ngarep Dapat Kontrak Pengangkutan BBM Pertamina

Perluas Bisnis Dengan Sewa Kapal Tanker

Jumat, 03 Juli 2015, 10:16 WIB
Pelni Ngarep Dapat Kontrak Pengangkutan BBM Pertamina
ilustrasi/net
rmol news logo PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) akan menyewa satu kapal tanker untuk mengangkut produk Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Pertamina. Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro mengatakan, pihaknya sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman Business to Business dengan Pertamina untuk mendapatkan kontrak pengangkutan produk BBM Pertamina.

"Sekarang baru MoU, belum kontrak. Tapi, kita ada kesempatan untuk ikut lelang pengangkutan BBM milik Pertamina. Nantinya, Pelni akan mengadakan minimal satu kapal tanker. Tahap awal sewa kapal tanker dulu kalau belum bisa beli," katanya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, nota kesepahaman antara Pelni dengan Pertamina telah dimulai sejak 2013 lalu, namun hanya mencakup penyediaan pelumas dan grease yang diproduksi dan dipasarkan Pertamina.

Kini, kerja sama berlanjut dengan disediakannya BBM untuk memenuhi kebutuhan kapal dan kendaraan operasional Pelni, serta Musicool yaitu produk refrigerant hidrokarbon untuk fasilitas gedung perkantoran Pelni.

"Ke depannya, Pelni tidak hanya konsentrasi di kapal penumpang, tapi juga melebarkan bisnisnya dengan mengelola kapal barang. Berapa investasi dan kapasitas kapalnya, itu masih dibahas dan disesuaikan dengan kebutuhan," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, masa berlaku nota kesepahaman selama lima tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Selain pemanfaatan jasa angkut kapal, pihaknya juga akan membeli oli untuk kebutuhan kapal-kapal Pelni. Bahkan, Pertamina juga menyediakan jasa standard of training, certification and watchkeeping for seafarers (STCW) Manila Amandement 2010 untuk awak kapal Pelni.

"Kita juga sudah beli BBM dari Pertamina, sekarang kita beli juga oli Pertamina, ini sebagai bentuk sinergi antar BUMN," katanya.

Sementara, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menambahkan, pihaknya akan melihat kemampuan Pelni dalam mengangkut minyak mentah Pertamina.

"Pelni sendiri baru punya kapal penumpang. Sementara untuk mengangkut bahan bakar perlu kapal tangker khusus BBM. Jadi kan untuk pengadaan kapalnya butuh investasi cukup besar, ini yang perlu dipersiapkan Pelni," katanya.

Sejauh ini, kata dia, perseroan menggunakan 120 kapal tangker untuk mengangkut dan menyalurkan bahan bakar ke banyak wilayah di Indonesia, namun baru 60 kapal tangker yang dimiliki Pertamina.

Sehingga, masih akan dikaji lebih lanjut apakah ke depannya dari sisa kapal tersebut akan ada kapal tangker yang dikelola Pelni.

"Nanti kita lihat kebutuhannya, apa dari sisa itu secara bertahap bisa dipenuhi dari Pelni? Kita ada 60 kapal milik sendiri. Tidak semua harus diserap oleh Pelni. Ini baru potensi yang ada. Makanya, kita perlu lihat sejauh mana kemampuan Pelni untuk pengadaan kapal," imbuhnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA