Pentolan PDIP Bantah Terima Duit Miliaran Dari Telkom

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 29 Juni 2015, 20:57 WIB
Pentolan PDIP Bantah Terima Duit Miliaran Dari Telkom
rmol news logo . Anggota Komisi VI DPR yang membidangi BUMN, Aria Bima membantah menerima uang miliaran rupiah dari Telkom agar mendukung rencana share swap saham Mitratel.

Salah seorang pentolan PDIP ini bahkan menantang secara terbuka BPK, KPK, Kejaksaan Agung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Komisaris dan Direksi Telkom untuk melakukan rapat terbuka guna mengungkap banyaknya tudingan miring tersebut.

"Mari kita bikin uji publik yang melibatkan lembaga-lembaga itu dengan anggota DPR yang disebut menerima gratifikasi. Isu ini sangat menganggu. Selama menjadi anggota DPR saya selalu menjaga kehormatan," tegas Aria dalam keterangannya, Senin (29/6).

Sebelumnya, beredar pesan berantai di media sosial yang menyebutkan dia menerima uang miliaran rupiah dari Telkom agar mendukung rencana share swap saham Mitratel.

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Dirut Telkom Alex J. Sinaya secara jelas mengungkapkan bahwa transaksi share swap saham Mitratel sudah melalui proses yang benar. Telkom telah meminta pendapat dari BPK, BPKP dan Jamdatun.

Ketiga lembaga negara tersebut menyatakan bahwa transaksi ini sudah benar, demikian pula cara menghitungnya pun sudah sesuai aturan yang ada. Transaksi swap, lanjut Alex, sesungguhnya merupakan upaya menukar saham Mitratel dengan saham TBK, perusahaan menara independen terbesar di Indonesia. Melalui aksi korporasi ini Telkom akan menjadi pemegang saham mayoritas dengan penguasaan saham antara 30-50 persen.

"Kami ingin menjadi single majority, dibawah 50 persen tapi tidak lebih kecil dari 30 persen," ujarnya.

Berdasarkan Conditional Share Exchange Agreement (CSEA) dengan TBIG, monetisasi Mitratel dilakukan dalam 4 bagian.

Pertama, TBIG akan membeli 100 persen saham Telkom di Mitratel dengan kepemilikan 13,7 persen saham di TBIG. Kedua, Telkom akan dapat bonus Rp 1,74 triliun setelah Mitratel bergabung dan mencapai target tertentu. Ketiga, TBIG akan mengambil alih utang Telkom Rp 2,63 triliun. Keempat, Telkom akan memperoleh dana Rp 543 miliar, untuk modal kerja atau tambahan aset setelah transaksi tuntas.

Dengan skema transaksi itu, maka Telkom akan mendapatkan nilai moneter sebesar Rp 4,9 triliun plus kepemilikan 13,7 persen saham di TBIG. Jika dikalkulasikan, nilai total 100 persen saham Mitratel melalui skema share swap dihargai sekitar Rp 11,2 triliun.

Dalam RDP dengan Komisi VI DPR pekan lalu juga terungkap adanya persaingan bisnis dibalik beredarnya isu negatif mengenai transaksi share swap ini. Hal ini dipicu oleh proses tender yang gagal dimenangkan oleh pihak tertentu. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA