Penataan tersebut, di antaranya peningkatan
safety, productivity dan
market share.
Direktur Operasi dan PengemÂbangan Bisnis Pelindo III RahÂmat Satria menuturkan, langkah ini diharapkan dapat memÂbawa Pelabuhan Teluk LamÂong Surabaya, bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan grade A di ASEAN seperti di Singapura atau Thailand.
"Langkah ini kita awali dengan perbaikan manajemen operasional yang diiringi dengan peningkatan safety, productivity dan market share. Dengan beÂgitu, kami akan mampu bersaÂing dengan pelabuhan di ThaiÂland dan Singapura yang sudah memiliki sistem yang bagus di tingkat ASEAN," kata Rahmat di Jakarta.
Untuk meningkatkan safety, lanjut Rahmat, seluruh pelabuÂhan milik Pelindo III, termasuk Teluk Lamong akan disertifikasi secara internasional. Pasalnya, tanpa sertifikasi internasional, kapal asing tidak akan masuk ke pelabuhan lantaran dinilai tidak aman.
Rahmat menambahkan, nantiÂnya orang yang bisa masuk ke terminal akan ditertibkan, yakni hanya diperbolehkan bagi orang yang berkepentingan saja.
"Mereka nantinya diharuskan mengenakan alat pelindung diri," katanya.
Sementara terkait peningkaÂtan produktivitas, persero akan membeli alat-alat yang lebih modern untuk menunjang aktiviÂtas bongkar. Sehingga kapasitas bungkar muat tiap harinya bisa lebih banyak.
Selain itu, Pelindo III juga akan memperkuat dermaga, karena alat-alat baru memiliki beban yang lebih berat, termasuk menjalankan sistem otomatisasi agar proses bongkar pasang bisa tepat waktu.
"Kita harus bisa bersaing dengan pelabuhan di Thailand dan Singapura. Caranya dengan membangun sistem yang bagus dan alat-alat yang modern. TenÂtunya akan dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusianya," ujar Rahmat.
Sedangkan untuk meningkatÂkan
market share, Rahmat mengatakan, bahwa perlu promosi aktif agar orang bisa tertarik melakukan bongkar muat di Teluk Lamong.
"Biar orang mau bongkar muat disini, kita harus aktif buat orang tertarik. Dan menunjukkan kalau kita hebat," pungkas dia.
Pelabuhan Teluk Lamong sendiri merupakan pengembanÂgan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Jumlah investaÂsinya mencapai Rp 2,2 triliun yang dialokasikan pada periode 2011-2013.
Pembangunan Teluk Lamong dibagi lima paket, yakni paket A (dermaga), paket B (reklamasi untuk lapangan penumpukan) paket C (jembatan), paket D (geÂdung/kantor), dan paket E (peralatan bongkar muat). ***