Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata mengatakan, pencapaian realisasi kontrak baru mayoritas berasal dari bisnis konstruksi yang mencapai 86 persen.
"Realisasi kontrak baru sebeÂsar Rp 3,3 triliun, 86 persen dari konstruksi pembangunan Jalan Simpang Bayah sebesar Rp 84,5 miliar, dan Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya sebesar Rp 192,8 miliar. Sisanya, dari bisnis lainnya," ujar Syahgolang, kemarin.
Ia mengungkapkan, proyek konstruksinya didominasi oleh proyek swasta sebesar 56 persen, kemudian APBN atau APBD sekitar 30 persen,dan 14 persen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Di mana untuk tipe pekerjaanÂnya terdiri dari proyek gedung sebesar 59 persen, pembanguÂnan jalan dan jembatan sekitar 28 persen dan infrastruktur sebesar 13 persen.
Karena itu, ia menargetkan, pendapatan bisa mencapai Rp 13,2 triliun dan laba bersih sebesar Rp 440,1 miliar pada tahun ini.
Pendapatan tersebut, diharapÂkan berasal dari kontrak baru yang ditargetkan sebesar Rp 15,2 miliar diproyeksikan beÂrasal dari bisnis Engineering, Procurement dan Construction (EPC) sebesar Rp 460,1 miliar, Properti Realty Rp 1,7 triliun dan
precast concrete Rp 479,6 miliar.
Sementara untuk belanja modal, perseroan mengangÂgarkan sebanyak Rp 824,7 miliar berasal dari sisa dana hasil penerbitan obligasi lalu, pinjaman perbankan dan kas internal perusahaan.
"Dana tersebut, akan diguÂnakan untuk membiayai inÂvestasi pengembangan bisnis properti realti hotel sebesar Rp 566,1 miliar, penyertaan proyek investasi Rp 202,8 miliar dan pembelian aset tetap sebesar Rp 68,387 miliar," imbuhnya. ***